Pernahkah Anda membaca sebuah selogan yang mengatakan bahwa menjadi tua itu pasti, namun menjadi dewasa adalah sebuah pilihan? Slogan tersebut tidaklah berlebihan karena setiap orang yang hidup di dunia pasti akan menjadi tua. Namun meskipun sudah tua dalam usia, ternyata tingkat kedewasaan setiap orang dapat berbeda-beda, dalam hal ini usia seseorang tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam menilai tingkat kedewasaan seseorang dalam hal berpikir, berperilaku, bertutur kata, serta dalam membuat keputusan.
Berbeda dengan bertambahnya usia seseorang yang terjadi secara pasti, tingkat kedewasaan seseorang mampu terbentuk karena proses pembelajaran. Ketika dihadapkan pada sebuah masalah, seseorang yang telah mencapai tingkat kedewasaan dia akan bisa mengatasinya dengan baik. Namun sebaliknya, belum tentu orang yang telah tua dalam usia, memiliki tingkat kedewasaan yang baik pula.
Oleh karena itu, bila Anda saat ini merasa telah dewasa dalam usia, hendaknya juga perlu merenungkan apakah Anda juga sudah dewasa dalam hal berpikir, berperilaku, bertutur kata, dan ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan kejelian dalam mengambil keputusan-keputusan secara cermat.
Setiap orang dapat mengukur sendiri kemampuannya, namun menurut beberapa sumber, ada beberapa indikator yang dapat dilakukan untuk menilai tingkat kedewasaan seseorang, antara lain:
Dewasa secara fisik
Menurut Departemen kesehatan RI (2009), umur dewasa seseorang adalah dimulai ketika yang bersangkutan memasuki usia dewasa awal yaitu 26 hingga masa dewasa akhir yaitu 45 tahun. Namun, ada perbedaan dimana Mahkamah Agung pernah mengeluarkan Yurisprudensi nomor 477 pada tanggal 13 Oktober 1976, yang menyatakan bahwa usia dewasa awal seseorang adalah 18 tahun atau sudah pernah menikah.
Dewasa secara psikologis
Indikator seseorang dikatakan telah memiliki kedewasaan secara psikologis, adalah apabila yang bersangkutan telah memiliki kemampuan dalam menyelesaikan sebuah masalah, termasuk dalam hal kemampuan dalam mengendalikan emosinya.
Dewasa secara ekonomi dan sosial
Ditandai dengan kondisi di mana seseorang telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, serta mampu menangani berbagai persoalan dengan kemampuan diri sendiri.
Dewasa secara keimanan
Kedewasaan seseorang juga dapat diukur dari tingkat keimanan dan kemampuan masing-masing orang dalam menjalankan perintah-perintah agama yang diyakininya.
Mampu mengenali diri sendiri
Orang yang telah dewasa mampu mengenali siapa dirinya, dia mampu menjaga diri, mengendalikan tutur kata, serta perilakunya ketika berinteraksi dengan orang lain.
Mampu menerima diri sendiri
Setelah mampu mengenali dirinya, orang yang telah dewasa akan mampu menerima keadaan dirinya, sehingga mampu menyikapi keadaan dirinya dengan baik.
Mampu memahami orang lain
Setelah mampu untuk mengenali dan menerima keadaan dirinya, orang yang telah dewasa juga akan mampu untuk memahami orang lain. Hal ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menunjukkan rasa simpati dan empati kepada orang lain.
Mampu memberikan teladan
Seseorang yang telah dewasa akan mampu memberikan teladan kepada orang lain dan melaksanakannya, menginspirasi serta menepati apa yang telah dikatakan serta dilakukannya.
Setelah mengetahui beberapa indikator untuk menilai tingkat kedewasaan seseorang, ada pula beberapa indikator dalam menilai ketidakdewasaan seseorang, yaitu:
Emosional
Setiap orang memiliki emosi, namun yang membedakan antara seseorang yang belum dewasa dan telah dewasa, adalah kemampuannya dalam mengendalikan emosinya. Orang dewasa akan mampu berpikir terlebih dahulu masak-masak sebelum bertindak, dia akan mampu bersikap tenang dalam menghadapi sebuah masalah.
Egois
Seseorang yang egois pasti lebih suka mementingkan dirinya sendiri dan itu adalah contoh nyata ciri seseorang yang belum dewasa.
Plin-plan
Sikap plin-plan atau tidak konsisten dengan apa yang telah dia ucapkan atau lakukan, adalah contoh lain yang secara nyata dapat disaksikan serta dirasakan dalam menilai tingkat kedewasaan seseorang.
Tidak bertanggung jawab
Seseorang yang tidak bertanggung jawab sudah bisa dipastikan dia belum dewasa atau belum matang dalam kepribadiannya. Identitas seorang dewasa dia pasti akan bertanggung jawab terhadap semua hal yang telah dia ucapkan serta lakukan, seberat apapun masalah yang ada dia akan berani menghadapinya, bukan malah mencari kambing hitam atau sembunyi untuk melarikan diri dari tanggung jawabnya.
No comments:
Post a Comment