Umumnya, anak sulung merupakan harapan, tumpuan, dan direncanakan untuk menjadi lebih sukses agar menjadi panutan para adik. Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa dalam hirarki keluarga zaman sekarang, anak tengah dan bungsu justru lebih unggul ketimbang sang kakak. Mengapa demikian?
Sebuah penelitian dari University of Essex memeriksa nilai ujian di sekolah dasar dan nilai kualifikasi nasional. Tujuannya untuk melihat apakah kesuksesan anak sulung di sekolah dapat memengaruhi adik-adiknya.
Akhirnya, ditemukan bahwa anak tertua meningkatkan kemampuan belajar adik-adiknya, setara dengan biaya sekolah seharga 670 poundsterling atau 12 juta rupiah. Efek ini bahkan lebih berpengaruh pada keluarga kurang mampu.
Penulis penelitian, Cheti Nicoletti dan Brigitta Rabe, mengatakan bahwa anak pertama cenderung senang berbagi ilmu pengetahuan yang mereka peroleh kepada adik-adik. Caranya lewat menolong adik mengerjakan pekerjaan rumah, atau memberikan tips yang bermanfaat mengenai sekolah dan guru. Hal yang demikian tentunya sangat membantu dan meringankan pekerjaan orangtua.
Ternyata, konsep delegasi pengetahuan antaranak inilah yang membuat anak tengah dan anak bungsu jadi lebih cerdas. Sebab, ilmu yang diajarkan oleh sang kakak membuat para adik jadi lebih rajin dalam mengembangkan dan mengeksplorasi subjek pelajaran. Rantai pengetahuan tersebut yang menurut para peneliti membuat para adik-adik cenderung lebih cerdas dan sukses di masa depan.
Secara singkat, para peneliti menyimpulkan bahwa kecerdasan anak tengah dan anak bungsu tergantung dari tingkat intelegensi si sulung. Sebab, sang kakak lah yang memiliki peran kunci dalam mendongkrak prestasi adik-adiknya.
No comments:
Post a Comment