Banyak orangtua yang menemukan kesulitan saat berkomunikasi dengan sang buah hati. Alhasil, pola asuh yang diterapkan pun mengalami disfungsi yang tentunya membahayakan pembentukan pribadi anak kelak mereka dewasa.
Menurut Coaching & Consultancy Development Manager untuk Emergency Childcare dan konsultan untuk Tinies Childcare, sebenarnya ada beberapa cara agar orang tua dapat berkomunikasi secara efektif dengan anak. Tujuannya tentu saja untuk membantu membangun hubungan yang lebih baik lagi. Yuk simak bersama-sama:
Lebih banyak ucapkan “Mama” dan “Papa” ketimbang “Kamu”
Kita semua tahu saat berdebat dengan seseorang biasanya kalimat yang keluar lebih banyak menunjuk orang tersebut, seperti misalnya, “Kamu mengecewakanku” atau “Kamu membuatku sedih”.
Supaya anak mendengarkan, orangtua lebih baik sering menggunakan kalimat seperti misalnya, “Mama merasa kecewa”, atau “Mama merasa sedih”. Cara ini berguna untuk membuat komunikasi lebih hangat dan mujarab dalam menghindari konflik lanjutan pada anak.
Tidak ada yang sempurna, begitu juga anak
Orangtua harus berhenti berekspetasi agar anaknya tumbuh menjadi seseorang yang sempurna. Sebab, anak yang sempurna adalah yang berani bertanggungjawab saat berbuat salah, bukan yang sama sekali tidak pernah melakukan kesalahan.
Berikanlah anak-anak energi positif dengan memujinya dan mengkritiknya dalam konteks yang tepat dan cara penyampaian yang mendidik. Dorong dan arahkan anak untuk melakukan hal yang benar. Jadi, jangan menuntut dan memaksa mereka untuk jadi sempurna.
Meluangkan waktu bagi anakHidup dalam gaya hidup serba cepat dalam suasana perkotaan sudah tak asing lagi saat ini. Maka dari itu cobalah untuk membuat waktu khusus untuk keluarga secara rutin. Anda bisa mengatur dan mengadakan makan malam bersama tanpa menonton televisi atau menyalakan internet. Anak-anak juga dapat belajar mendengar dari percakapan antarkeluarga.
Dengan melakukan ketiga cara tersebut di atas, semoga saja Anda para orangtua dapat membangun lingkungan terbaik bagi anak-anak, di mana mereka merasa mendengarkan dan didengarkan oleh orangtua mereka.
No comments:
Post a Comment