October 31, 2014

Tips Mendidik Seorang Anak agar Bisa Menjadi Orang yang Hebat & Expect less, get more -- Rumah Inspirasi

Setiap anak yang terlahir ke dunia ini adalah sangat istimewa, masing-masing dari mereka memiliki potensi untuk dapat tumbuh menjadi orang-orang yang hebat. Perhatikanlah para pemimpin negara, para ilmuwan, para musisi, olahragawan terkenal, dan sebagainya. Orang-orang hebat tersebut dahulunya juga pernah menjadi seorang anak seperti anak-anak Anda saat ini. Jangan pernah meremehkan kemampuan anak-anak Anda, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi terhadap mereka di masa depan, tapi kita dapat membantu mereka untuk dapat mengenali potensinya, membimbing mereka agar dapat mengembangkan bakat-bakatnya.
Kenyataannya tidak semua orang tua memahami dengan baik bakat serta potensi buah hati mereka, mereka berpikir sederhana asalkan sudah dapat memberi makan, tempat tinggal, kesehatan dan menyekolahkannya itu sudah cukup. Ubahlah cara berpikir demikian, anak-anak Anda adalah sebuah permata yang belum diasah yang belum menampilkan kecemerlangannya. Bacalah tips berikut tentang bagaimana cara agar dapat mendidik buah hati Anda supaya suatu hari nanti mereka dapat tumbuh menjadi orang-orang yang hebat:

1. Tumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak

Jangan pernah membunuh rasa percaya diri anak Anda, tetapi bantulah mereka agar memiliki rasa percaya diri yang baik. Sering-seringlah mengajaknya berkomunikasi, mengajarinya berargumen serta berpikir kritis tentang sesuatu, memperkenalkannya kepada orang-orang yang baru dia kenal, adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengajar mereka supaya memiliki rasa percaya diri yang baik.

2. Mengajarkan kejujuran dan kerendahan hati

Ajarilah mereka untuk berani bertindak jujur serta rendah hati dalam tingkah laku, perkataan serta perbuatan. Kejujuran dan kerendahan hati adalah asas moral yang setiap orang wajib memiliki, jika Anda menginginkan buah hati Anda kelak dapat tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang hebat, maka didiklah mereka mulai saat ini agar bisa melakukan kedua hal tersebut.

3. Memberinya pujian

Berikan pujian kepada anak Anda ketika mereka berhasil menyelesaikan sebuah tugas, namun hindarilah memberikan pujian secara berlebihan dan yang tanpa alasan. Memberikan pujian kepada seorang anak dapat membuat mereka merasa dihargai dan tidak disepelekan. Beri mereka pemahaman bahwa pujian yang lebih besar akan dapat dia peroleh dari orang lain asalkan dia mau berusaha untuk selalu berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar.

4. Melatihnya keterampilan

Bekali buah hati Anda dengan keterampilan, apakah itu keterampilan dalam memainkan alat musik, tarian, olahraga, dan sebagainya. Para atlet dan para musisi terkenal bisa menggapai puncak ketenaran sedikit banyak tidak bisa dilepaskan dari bantuan serta dorongan orang tua mereka. Oleh karena itu, pahamilah dengan baik bakat anak-anak Anda dengan kesabaran serta dedikasi yang tulus arahkan mereka supaya tetap fokus untuk menggapai cita-cita yang mereka inginkan, namun jangan sesekali memaksakan kehendak Anda kepada mereka, biarkanlah mereka memilih sesuai dengan bidang yang diminatinya.

5. Tidak memanjakannya

Orang tua yang terlalu memanjakan putra-putrinya dapat menjadi masalah bagi masa depan mereka ketika dewasa nanti. Hindarilah sebisa mungkin memanjakan mereka, Anda dapat memberi mereka perhatian atau pun hadiah, namun sesuaikan dengan situasi serta kondisinya. Hadiah diberikan kepada anak sebagai apresiasi sebaiknya apabila mereka bisa atau telah berhasil menyelesaikan sesuatu melalui usahanya sendiri. Hindarilah memberikan bantuan secara terus menerus untuk hal-hal kecil yang sebenarnya dia mampu untuk melakukannya sendiri, sebagai contoh makan, mencuci baju, membersihkan kamar tidur, mencuci piring, dan sebagainya. Dengan tidak memanjakannya, maka Anda telah secara tidak langsung telah mengajarkan kemandirian kepada mereka.

6. Memberikan pendidikan yang baik

Pendidikan di masa sekarang adalah sangat penting, seseorang akan memiliki nilai jual yang lebih baik apabila memiliki pendidikan yang baik pula. Oleh karena itu, doronglah mereka agar selalu giat belajar supaya dapat selalu berprestasi, juga persiapkan dengan baik serta rencanakan keuangan bagi pendidikan mereka terutama ketika mereka nanti akan memasuki perguruan tinggi.
Tentunya masih ada banyak hal luhur lainnya yang dapat dilakukan untuk membantu mereka. Mengutip perkataan seorang fisikawan hebat sepanjang masa Thomas Alfa Edison, "Jika kita menginginkan sesuatu yang belum pernah kita miliki, maka kita harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan." Pikiran kita seperti parasut hanya berfungsi ketika terbuka, karena setiap manusia dibentuk dari keyakinannya, apa yang ia yakini itulah dia. Oleh karena itu, akan menjadi seperti apa seseorang kelak tergantung pada keputusannya saat ini. Bantulah anak-anak Anda jangan telantarkan mereka, arahkanlah mereka agar bisa menjadi orang-orang yang hebat suatu hari nanti.

Expect less, get more

Salah satu sikap yang kami coba bangun dalam interaksi kami dengan anak-anak adalah berusaha memberikan porsi yang sesuai untuk mereka, tanpa membuat target rigid, terutama yang berhubungan dengan waktu pencapaian. Kami memiliki gambaran tentang standar kualitas untuk hal-hal yang mereka pelajari. Tetapi, kami tak menentukan kapan standar itu akan mereka raih.


Stimulus, Stimulus dan Stimulus

Yang kami lakukan adalah memberikan stimulus dan stimulus. Satu stimulus memicu sebuah pencapaian, disusul dengan stimulus lanjutan untuk menuju jenjang berikutnya. Kecepatan stimulusnya tergantung pada kecepatan pencapaian anak.
Model yang seperti ini ternyata cocok untuk keluarga kami. Kami lebih relaks menjalani proses belajar dengan anak-anak karena kami tak merasa terbebani. Pengetahuan tentang tujuan dan standar kualitas itu ada di kepala kami menjadi sebuah pengetahuan sadar, tetapi tak membebani hati kami. Dengan sikap pandang ini, kami bisa menularkan energi relaks dan bahagia kepada anak-anak.
Karena membawa energi bahagia dan bukan pressure/stress pada anak-anak, kami melihat anak-anak juga menjadi senang dan semangat beraktivitas/ belajar. Daya tahan (endurance) mereka untuk berkegiatan menjadi tinggi.
Kondisi ini tak selalu sempurna dan tak selalu berjalan seperti itu. At least, kesadaran itu ada pada kami  dan kami berusaha untuk kembali ke posisi itu kala kami tiba-tiba tersadar sedang kusut yang energinya menular pada anak-anak.
**

Fokus pada Kualitas Stimulus, bukan Target

Dengan lebih berfokus pada stimulus (dan bukan pada ekspektasi hasilnya), ternyata yang terjadi bukan hasil yang rendah. Tapi justru sebaliknya, hasilnya menurut kami efektif. Mungkin ini terjadi karena anak-anak melakukan aktivitasnya dengan gembira sehingga efektivitas proses penyerapannya menjadi tinggi.
Sebagai contoh sederhana, kami tak pernah punya program khusus untuk belajar membaca bagi anak-anak. Kami tak mengajari mereka membaca sejak bayi sebagaimana yang dilakukan dalam metode Glenn Doman. Tetapi, kami menggunakan berbagai aktivitas yang terintegrasi dalam proses sehari-hari.
Kami tak memberikan target kapan anak-anak bisa membaca. Yang kami lakukan hanya membangun lingkungan yang kondusif, memberikan stimulus dan stimulus, bermain dan bermain. Ternyata, Yudhis dan Tata mulai bisa membaca sekitar umur 4 tahun, lebih cepat dari perkiraan kami, yaitu 6-7 tahun seperti anak-anak pada umumnya.
Hal ini berlaku juga untuk hal lainnya. Misalnya, dalam peningkatan kemampuan mereka berbahasa Inggris, belajar teknologi, matematika, ketrampilan, dan lainnya.
**
Sudut pandang dan pendekatan ini cocok untuk keluarga kami.  Tapi jangan lupa, tiap keluarga mempunyai gaya dan cara yang berbeda-beda. So, jangan lupa mencari yang sesuai untuk keluarga Anda.

Tips Keluarga Islam -- untuk SUAMI

  1. Berniat dan berdoa untuk menjadi suami yang baik
  2. Bersyukur karena sudah memiliki pasangan hidup
  3. Taat pada perintah dan larangan Allah swt
  4. Suami bersikap positif
  5. Setiap hari pulker dg wajah senyum semangat
  6. Punya quality time dengan keluarga
  7. Tanya kabar istri lewat tlp sms wa
  8. Menghibur istri
  9. Bersenda gurau dengan istri
  10. Makan selalu dengan istri
  11. Mandi bersama
  12. Have sex dengan istri
  13. Membantu pekerjaan  rumah
  14. Berpenampilan menarik bagi istri
  15. Mendidik istri dengan nasehat dan perkataan yang hikmah
  16. Beri nafkah sesuai keperluan istri dan kemampuan suami
  17. Peka terhadap mood istri
  18. Menyimpan rahasia istri
  19. Memperlakukan keluarga istri seperti keluarga sendiri
  20. Cemburu positif
  21. Suami pemaaf
  22. Tegur kesalahan istri dengan hikmah dan kasih sayang
  23. Muhammad saw sebagai tauladan
  24. Menomorsatukan keperluan istri
  25. Ajak istri sholat dan ibadah lain
  26. cintai istri sepenuh hati
  27. berubah ke arah positif
  28. Tenggang rasa dan simpati terhadap keluarga
  29. Matang tenang sabar bijaksana tinggi
  30. memuliakan wanita tidak hanya istri
  31. memiliki sifat pemalu pemaaf
  32. mampu mengurus keluarga
  33. memperbaiki diri terus menerus
  34. menjadi model terbaik bagi anggota keluarga
  35. jadi motivator keluarga
  36. tingkatkan ilmu agama
  37. senantiasa menengakkan kebenaran
  38. bertindak tegas dan lembut mengikuti situasi
  39. menghargai dan memuji istri
  40. romantis
  41. bekerjasama dengan istri
  42. selalu mencoba dekat dengan istri
  43. nilai diri dari pendapat istri
  44. memperlakukan istri seperti kita ingin diperlakukan untuk bahagia
  45. setia
  46. buat peraturan dalam rumah tangga
  47. kompak dengan istri
  48. pimpin istri dengan nasihat dan kasih sayang
  49. seimbangkan hidup dengan sempurna
  50. kelola stres agar tidak merambat pada urusan keluarga

7 Tips Mendidik Anak


  1. Agama selalu nomer 1
  2. Percaya pada anak
  3. Kenali teman temannya
  4. Luangkan waktu untuk anak -- quality time
  5. Puji anak didepan orang lain dan sering memberi pelukan
  6. Bermain dan bergurau dengan anak -- anak suka mencoret dinding kasi buku mewarnai, anak suka maen tanah kasi play-doh, anak suka maen loncat di sofa ajak maen di lapangan
  7. Orang tua jadi contoh yang baik buat anak

METODE CERDAS DALAM MENGHUKUM ANAK -- MARI BERHENTI MEMBENTAK ANAK dan gunakan The Power of “BERBISIK”

"METODE CERDAS DALAM MENGHUKUM ANAK"
Hadiah Bagi Para Orang Tua: Metode Cerdas Dalam Menghukum Anak
Cara cerdas untuk menjadikan "perang" antara anak dengan orang tua menjadi: Antara anak dengan kesalahannya sendiri.
Buah pena: Jasim Al-Muthawwi'
Semoga bermanfaat bagi saya pribadi..


Seorang ibu berkata:
"Saya punya dua anak, pertama berusia enam tahun dan kedua sembilan tahun. Saya sampai bosan menghukum mereka saking seringnya. Semuanya seolah tidak ada gunanya. Kira-kira apa yang harus saya lakukan?"
Saya berkata:
"Sudah mencoba metode memilih hukuman?"
Dia menjawab: "Saya tidak tahu. Bagaimana?"
Saya berkata: "Sebelum saya jelaskan idenya, ada sebuah kaidah penting dalam meluruskan perangai anak yang kita sepakati. Yaitu: Setiap jenjang usia memiliki metode pendidikan tertentu. Semakin besar anak kita akan membutuhkan berbagai metode dalam berinteraksi dengannya. Namun, Anda akan mendapati bahwa metode memilih hukuman cocok untuk semua usia dan hasilnya positif sekali.
Sebelum kita menerapkan metode ini, kita harus memastikan apakah anak sengaja ataukah tidak melakukan kesalahan tersebut, agar nantinya pelajaran yang kita berikan memberikan manfaat.
Jika tidak sengaja, maka tidak perlu diberi hukuman, cukup ingatkan saja apa kesalahannya.
Adapun jika kesalahannya terulang terus atau sengaja, maka kita bisa memberinya pelajaran dengan berbagai metode, diantaranya: Tidak memberikannya hak-hak istimewa, atau memarahinya dengan syarat bukan sebagai pelampiasan dan jangan memukul.
Kita juga bisa menggunakan metode memilih hukuman. Idenya begini:
Kita minta dia untuk merenung dan memikirkan tiga hukuman yang akan dia ajukan kepada kita. Katakanlah misalnya: Tidak mendapat uang saku, atau tidak boleh main ke rumah teman selama sepekan, atau handphone miliknya disita.
Lalu kita pilih salah satu untuk kita jatuhkan padanya.
Ketika tiga hukuman tidak sesuai dengan keinginan orang tua...contohnya: Tidur, atau diam selama satu jam atau membersihkan kamar, maka kita minta dia untuk mencari lagi tiga hukuman lain.
Saya mengenal beberapa keluarga yang telah mencobanya dan ternyata sukses. Sebab ketika seorang anak memilih hukumannya sendiri, kita telah menjadikannya berperang melawan kesalahannya, bukan ketegangan dengan orang tuanya disamping kita bisa menjaga ikatan kasih sayang orang tua dengan anak.
Selain itu kita juga telah menghormati pribadinya dan menjaga kemanusiaannya tanpa menghina ataupun merendahkannya.
Ibu itu menyela: "Tapi, tidak menutup kemungkinan hukuman yang diajukan tidak bisa mengobati kemarahanku."
Saya menjawab: "Kita wajib membedakan antara mengajar dengan menghajar. Tujuan memberi pelajaran adalah meluruskan perangai anak. Ini butuh kesabaran, pengawasan, komunikasi dan arahan yang berkesinambungan.
Adapun kita teriak-teriak di hadapannya atau memukulnya dengan keras, ini adalah menyiksa bukan mendidik. Ketika kita menghukum anak, kita tidak menghukum mereka sesuai kadar kesalahan, namun kita memberikan hukuman lebih, sebab disertai oleh kemarahan. Disebabkan banyaknya tekanan atas diri kita, akhirnya anak yang menjadi korban. Karena itulah kita menyesal setelah menghukumnya. Emosi membuat kita lupa diri, sebab itu ketika telah tenang kita menyesal telah tergesa-gesa."
Kemudian saya berkata kepada ibu itu:
"Saya tambahkan hal penting, yaitu ketika Anda berkata kepada anak Anda: Masuk kamar, merenung dan pikirkan lah tiga hukuman yang akan ibu pilih untukmu", sikap seperti ini merupakan pendidikan. Sebab ia akan menjadi komunikasi batin antara anak yang telah melakukan kesalahan dengan dirinya sendiri. Ini bagus untuk meluruskan perangai dan introspeksi diri, selain termasuk pembelajaran yang memberikan hasil."
Ibu itu berkata: "Demi Allah, ide yang cerdas. Saya akan coba."
Saya berkata: "Saya sendiri telah mencobanya dan berhasil. Banyak juga keluarga yang saya ketahui mencobanya dan berhasil.
Penghargaan kepada anak tetap ada selama itu dalam rangka memberikan pelajaran.
Ibu itu pun pergi dan kembali sebulan kemudian. Dia berkata: "Metode itu sukses. Sekarang saya jarang emosi. Mereka sendiri yang memilih hukuman. Saya berterima kasih atas ide ini. Tapi saya mau bertanya dari mana Anda mendapatkan ide luar biasa ini?"
Saya menjawab: "Dari metode Al-Quran. Sesungguhnya Allah memiliki perumpamaan paling tinggi. Allah memberikan tiga pilihan kepada orang yang melakukan kesalahan dan dosa, seperti perintah dalam kafarat sumpah dan lainnya, yaitu: Memerdekakan budak, atau puasa atau memberikan sedekah. Pilihan bagi pelaku kesalahan ini merupakan metode yang luar biasa."
Ibu itu berkata: "Jadi ini adalah metode pendidikan Al-Quran."
Saya berkata: "Benar, Al-Quran dan As-Sunnah memiliki banyak metode pendidikan luar biasa untuk memperbaiki perilaku manusia, kecil dan besar. Sebab Allah yang telah menciptakan jiwa-jiwa. Dia Maha Mengetahui apa yang pantas mereka dan apa metode yang sesuai untuk meluruskan dan menjaganya."
Dari akhi Abu Fahd Negara Tauhid, dari Akhi Budiman Abu Rajul.



Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para orang tua dalam mendidik anaknya adalah mengabaikan faktor-faktor penting dalam teknik berkomunikasi sehingga akhirnya seolah-olah anaknya seperti anak nakal yang tidak mau mendengar orang tuanya. Nah apa saja faktor-faktor tersebut:
1. Faktor berkomunikasi berhadapan empat mata tanpa masing-masing melakukan aktivitas lainnya, seperti bicara sambil berkomputer ria atau bicara sambil anaknya bermain. Stop semua aktivitas apapun saat kita hendak bicara dengan anak.
2. Faktor membuat kesepakatan bersama, membuat aturan main yang jelas beserta konsekuensinya.
3. Faktor menggunakan suara datar serta bahasa yg mudah dimengerti anak, tanpa disertai bentakan atau teriakan.
4. Faktor mengingatkan anak dengan menggunakan “Bisikan”
Nah untuk lebih jelasnya berikut kami jelaskan teknik penerapannya yang mungkin bisa ibu kembangkan sesuai situasi dan kondisi yg ibu hadapi:
1. Pada saat ibu ingin bicara maka segeralah memintanya untuk berhenti bergerak dengan cara memegang kedua tangannya, kemudian memintanya untuk duduk/berdiri sejenak dan menghadapkan wajah pada kita sehingga perhatiannya terpusat pada kita.
2. Setelah dia berhenti bergerak, katakan padanya “perhatikan sebentar, Mami mau bicara 2 menit saja, dengarkan baik-baik ya...” sambil tetap pegang kedua tangannya.
3. Bicaralah pelan-pelan tapi jelas maksudnya, apa yg anda inginkan bukan apa yg anda tidak inginkan “misalnya mama ingin kamu berhenti bermain remote tv mulai sekarang dan seterusnya !” penting untuk mengatakan kapan waktunya dimulai dan hingga kapan.
4. Tanyakan apakah ia mengerti apa yang anda katakan. Pastikan ia mengangguk atau mengatakan ya atau mengerti. Jauh lebih baik jika ia kita minta mengulang pesan yang kita sampaikan. Misalnya: “Coba kamu ulangi apa permintaan mami tadi” sambil kita bimbing.. “Mami ingin Bella berhenti bermain...dst”. Pujilah dengan mengatakan “Bagus Sekali”.
5. Jelaskan padanya aturan main konsekuensi jika ia melanggarnya, mis: “Jika kamu mainkan lagi maka kamu tidak boleh menonton film kesukaanmu hari ini,” atau apapun yang menurut ibu layak untuk sepakati.
6. Usahakan jika terjadi pelanggaran pertama anda tidak teriak malainkan datang kepadanya, pegang tangannya dan gunakan “The Power of Berbisik”. isi bisikannya bukan berupa ancaman melainkan mengingatkannya akan kesepakatan yg sudah kita buat. Mis. “Sssstttt... Bella sini dech mami bisikin”, “Bella sayang apakah kamu masing ingin nonton film kesukaan mu hari ini?” “Mami ingatkan Bella agar Bella nanti malam tetap bisa nonton film lho.”
7. Jika terjadi pelanggaran terus maka tidak perlu banyak bicara, laksanakan tindakan, amankan TVnya atau bagaimana caranya agar ia tidak nonton TV malam ini dan pastikan agar ia juga mengetahui bahwa maminya adalah orang yg tegas dan konsisten.
Saya selalu menerapkan aturan main yg jelas, membahas dan membuat kesepakatan bersama anak, lalu setelah itu hanya tinggal mengingatkannya dengan cara “BERBISIK”. Dan sejauh ini The Power of Berbisik betul-betul bekerja dengan baik untuk bisa mengelola prilaku anak saya. Saya saat ini jauh lebih jarang menggunakan teriakan melainkan lebih sering menggunakan bisikan.
Teknik ini juga sangat ampuh apa bila anak kita berusaha membuat ulah di tempat-tempat umum. Selamat mencoba berbisik dan berhenti berteriak...
Silahkan sharing pada siapa saja jika dirasa berguna dan bermanfaat
Salam,
-ayah edy-


Ingat Baik-baik, Berteriak pada Anak tidak Selesaikan Masalah -- kompas

Mengasuh dan menjaga anak terutama yang masih balita bukan pekerjaan mudah untuk sebagian wanita, terutama mereka yang memiliki pekerjaan sehingga harus bisa menyeimbangkan waktu antara keluarga dan karier. Alhasil, saat anak sedang berulah saat ibu terlanjur lelah akibat kerja seharian, akhirnya anak pun kena luapan emosi ibu yang mendadak berteriak pada anak.
Sebenarnya, tak ada satu orangtua yang memiliki keinginan untuk berteriak di depan anak-anak mereka. Namun, seperti yang disebutkan bahwa menjaga dan mengatur emosi merupakan tantangan tersendiri untuk para ibu. Nah, untuk mencegah terjadi hal serupa, berikut uraian dan anjuran dari Eileen Kennedy-Moore, PhD., seorang psikolog dan terapis keluarga.
“Orangtua harus paham, berteriak pada anak hanya akan membuat si kecil semakin membangkang dan tidak mau mendengarkan nasihat orangtua,” ujar Eileen.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar anak mau mendengar tanpa harus berteriak. Marilah sama-sama kita simak:
Rencana ke depan
“Masalah dan luapan emosi memuncak karena waktu yang terbatas tetapi banyak hal yang mesti dituntaskan,” terangnya. Jadi, menurut Eileen, ibu harus memulai menyelesaikan masalah dengan lebih bijak, seperti mengatur waktu serta jadwal aktivitas. Cara ini terbilang efektif untuk ibu memiliki waktu berkomunikasi dan mengasuh anak, tanpa beban pikiran soal pekerjaan lain yang belum rampung dikerjakan.
“Mengerjakan satu waktu secara bersamaan di mana di antaranya adalah menjaga anak merupakan mimpi buruk yang berakhir ‘bencana’ baik untuk ibu maupun si kecil,” pungkasnya.
Jangan terlalu berharapBerikan tanggungjawab pada anak, seperti misalnya merapikan dan membersihkan mainan usai digunakan. Ingatkan pada diri Anda untuk memberitahukan hal ini pada anak setiap hari. Sebab, daya ingat anak balita belum setangkas anak remaja atau dewasa.
“Jangan berharap terlalu banyak pada anak balita, insting mereka masih ingin bermain dan bermain. Jadi, saat memberikan tanggungjawab, Anda juga harus mengingatkan diri sendiri untuk selalu mengingatkan mereka saat mereka seperti ‘sengaja’ lupa. Sampaikanlah dengan suara yang tenang dan tegas,” urainya.
Jadilah panutan“Anak-anak Anda belajar berkomunikasi dari orangtua,” kata vicki Hoefle, pakar keluarga dan penulis Duct Tape Parenting. Suatu hari, ajaran dan disiplin yang Anda terapkan semenjak anak masih balita akan terus terbawa sesuai perkembangan usia.

Aturan bagi Para Ibu yang Memiliki Anak Laki-laki

  • "Apa adanya saya dan cita-cita saya, adalah berkat ibu, malaikat saya." Abraham Lincoln

    Ibu memainkan peran penting dalam kehidupan putra mereka. Berikut adalah beberapa saran untuk membantu dalam upaya peran keibuan yang luar biasa namun terkadang menakutkan.
  • 1. Berikan teladan untuk putra Anda ikuti

    Ungkapkan kepada putra Anda betapa ayahnya adalah seseorang yang luar biasa. Ini membangun rasa hormat si anak bagi sang ayah, dan jujur saja, ini akan membuat sang ayah benar-benar ingin menjadi ayah teladan. Doronglah suami Anda untuk mengikutsertakan putra Anda ketika dia mengerjakan tugas di sekitar rumah. Jika putra Anda tidak punya sosok ayah di rumah, berikanlah teladan Anda sendiri. Usahakan ada sosok laki-laki untuk mengajarkannya keterampilan. Aturlah bagi putra Anda untuk mengerjakan proyek pelayanan di lingkungan sekitar Anda. Ceritakan kisah tentang hal-hal luar biasa yang dilakukan oleh ayah Anda atau sosok laki-laki panutan lainnya dalam hidup Anda.
  • 2. Kebersihan dan kesopanan adalah penting bagi putra Anda

    Anak laki-laki dapat diajarkan untuk mengurus diri mereka sendiri. Mereka dapat belajar pentingnya menyisir rambut dan memotong kuku. Mereka dapat merapikan alis mereka yang lebat. Anak laki-laki dapat diajarkan cara mencuci dan menyeterika pakaian mereka sendiri dan cara berpakaian dengan sopan. Terkadang anak laki-laki perlu diingatkan untuk menggunakan deodoran dengan tepat. Anda perlu menjelaskan kepada mereka bahwa bau badan mereka mengharuskan mereka untuk lebih sering mandi. Ingatkan mereka untuk membersihkan telinga mereka atau untuk mengobati jerawat mereka dengan produk perawatan kulit.
  • 3. Ajarkan putra Anda untuk menghormati wanita = GENTLEMAN !

    Apakah Anda memperbolehkan putra Anda memukul Anda ketika dia sedang marah? Ini tidak patut dilakukan bahkan saat dia sedang belajar untuk mengendalikan emosinya. Ajarkan dia untuk membuka pintu bagi Anda atau wanita lainnya. Dia dapat mempersiapkan diri untuk melindungi para wanita dalam hidupnya. Dia dapat diajarkan untuk tidak memperbolehkan ide-ide kotor masuk ke dalam pikirannya. Dia tidak akan memperbolehkan para pria lainnya membicarakan wanita secara tidak sopan. Pornografi bukanlah suatu cara pendewasaan melainkan sumber kecanduan berbahaya yang merusak pandangan terhadap wanita. Ajarkan putra Anda bahwa golnya adalah untuk mengenal dan berteman dengan anak-anak perempuan. Putra Anda hendaknya diajarkan untuk mempersiapkan diri menghadapi anak-anak perempuan yang tidak memiliki standar moral tinggi yang sama dengannya. Adalah wajar jika hubungan berjalan ke arah tertentu. Jeanette G. Smith, seorang terapis keluarga, menjelaskan bahwa ada beberapa tahapan dalam hubungan, dan sampai dia siap untuk menjadi seorang suami atau ayah, yang terbaik adalah untuk memastikan hubungan seorang pria dengan wanita tetap non-eksklusif. Saya menyarankan setiap orang tua dan orang dewasa untuk membeli dan membaca buku ini.
  • 4. Putuskan kapan saatnya untuk membiarkan putra Anda membuat pilihannya sendiri

    Dalam upaya kita untuk membantu putra kita berhasil dalam hidup, terkadang kita tidak membiarkan mereka menanggung akibat dari tindakan mereka. Beberapa ibu memilih untuk bertanggung jawab atas kesalahan putra dewasa mereka, dengan alasan bahwa seharusnya mereka mengajarkan si anak dengan lebih baik atau sang ibu seharusnya lebih mempersiapkan putranya. Jika Anda adalah salah satu dari mereka, berhentilah. Anda telah menunaikan tugas Anda dan putra Anda bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya sendiri.
  • 5. Kembangkan rasa percaya diri putra Anda

    Anak laki-laki perlu diberitahu oleh ibu mereka bahwa dia adalah anak yang tampan. Mereka perlu tahu bahwa otot-otot mereka terlihat semakin kuat dan besar. Mereka perlu diberi pujian. Jika putra Anda memiliki saudara perempuan, doronglah putri Anda untuk melakukan hal serupa. Beberapa kata pujian mengenai penampilan fisik putra Anda berdampak besar baginya.
  • 6. Berharaplah untuk hal-hal luar biasa tetapi jangan patah semangat ketika putra Anda biasa-biasa saja

    Adalah baik bagi Anda untuk mengharapkan hal-hal luar biasa dari putra Anda. Sewaktu putra Anda bertambah dewasa, dia akan berusaha untuk membuat ibunya bangga. Namun adalah penting untuk memahami bahwa putra Anda akan membuat kesalahan. Terkadang, itu merupakan kesalahan besar. Ketika ini terjadi, sangatlah penting untuk memperlihatkan kasih bagi putra Anda yang sedang membutuhkan dukungan Anda. Kasih yang tegas bukan berarti tidak ada kasih sama sekali.
    Ini dapat terdengar sulit ketika Anda membersihkan kamar mandi atau merapikan mainan mereka. Anda menangis ketika melihat putra Anda ditindas oleh kakak kelas di sekolah atau terlibat tawuran. Anda mengorbankan begitu banyak agar putra Anda dapat berhasil dalam hidup. Anda kelelahan. Anda tidak yakin apakah upaya Anda sudah cukup. Namun percayalah bahwa semua pengorbanan Anda tidaklah sia-sia dalam membentuk seorang pria sejati.

5 Cara agar Anak Anda Terhindar dari Kehamilan di Luar Nikah

  • Maraknya kasus kehamilan yang dialami oleh para remaja di luar nikah kemudian disertai dengan banyaknya kasus aborsi, menunjukkan bahwa mereka belum benar-benar matang secara lahir batin dalam memutuskan membangun sebuah rumah tangga.
    Gaya hidup dan pergaulan serta pola didik dari orang tua berperan kuat dalam membentuk karakter para remaja. Dalam masa transisi menuju usia dewasa ini para remaja dihadapkan dengan berbagai macam tantangan hidup serta pilihan yang tidak mudah, termasuk salah satu di antaranya adalah dalam belajar memilih calon pasangan hidup.
    Ketika seseorang berada pada usia remaja salah satu kebiasaan yang umum dijumpai adalah romantisme masa pacaran. Pada masa pacaran seorang remaja kebanyakan beranggapan bahwa rekan yang dicintainya adalah pasangan sejatinya. Romantisme masa pacaran seringkali membutakan, menciptakan sebuah kesan bahwa dunia ini hanya milik berdua. Pada saat inilah kejadian yang tidak diharapkan yaitu kehamilan di luar nikah yang seringkali terjadi.
    Supaya terhindar dari hal tersebut para remaja sangat memerlukan pengarahan dari orang-orang terdekatnya, terutama dari orang tuanya. Kedekatan dan hubungan keluarga yang harmonis antara para remaja dan orang tuanya akan menciptakan sebuah suasana yang nyaman bagi para remaja untuk mencurahkan segala permasalahan yang sedang dihadapinya. Orang tua wajib mengajarkan serta memberi pengarahan pada anak-anak remaja mereka bagaimana hendaknya berperilaku dalam berkencan. Orang tua wajib mengajarkan kepada mereka bagaimana memperlakukan dengan hormat pasangan mereka.
    Dalam aktivitas kesehariannya para remaja bertemu dengan banyak orang termasuk dengan kawan lawan jenisnya. Ketika seorang remaja mulai tertarik dengan lawan jenisnya para orang tua harus perlu ekstra waspada. Ketika mereka memutuskan mulai berpacaran orang tua harus ikut campur dalam memberi wejangan agar mereka saling menghormati satu sama lain. Masa pacaran adalah masa di mana mereka belajar untuk saling mengasihi, mempercayai dan memahami satu sama lain, para remaja perlu diberi pemahaman bahwa meskipun mereka saling mencintai namun mereka belum memiliki satu sama lain secara sah baik menurut hukum atau agama.
    Pada masa remaja hasrat yang muncul yang diakibatkan oleh melonjaknya dorongan hormonal bisa diatasi dengan memberikan pemahaman yang benar kepada mereka tentang dampak-dampak yang akan diakibatkan jika mereka jatuh ke dalam hubungan seksual sebelum menikah. Supaya hal tersebut tidak terjadi perlu sebuah usaha dari para orang tua agar memberi pemahaman yang benar kepada anak-anak remaja mereka agar betul-betul menjaga perilaku dalam bergaul dengan lawan jenis, usaha-usaha tersebut di antaranya adalah:
  • 1. Meningkatkan keimanan anak-anak remaja

    Para orang tua perlu menjadi suri teladan bagi anak-anaknya dalam meningkatkan keimanan, dengan keimanan yang kuat terbukti ampuh menghindarkan seseorang dari hal-hal buruk yang akan terjadi.
  • 2. Mengasihi pasangan Anda

    Orang tua perlu memberi contoh kepada anak-anak remaja dalam mengasihi pasangan. Kasihilah istri atau suami Anda dengan sepenuh hati, pertikaian dalam bentuk apa pun dalam rumah tangga harus bisa dihindari, ketika anak-anak Anda melihat Anda sangat mengasihi pasangan Anda mereka akan belajar untuk mengasihi calon pasangan mereka.
  • 3. Rekan Anda bukanlah sebagai obyek pelampiasan nafsu

    Rekan atau pacar Anda bukanlah obyek untuk melampiaskan nafsu. Setiap orang diwajibkan oleh Tuhan untuk hidup berpasang-pasangan, ketika pada taraf berpacaran seorang remaja perlu diingatkan bahwa rekan mereka adalah calon pendamping hidup mereka kelak, mereka perlu untuk menghargai dan menghormatinya sebagai rekan yang sepadan.
  • 4. Seks adalah sakral

    Para remaja perlu memahami bahwa seks adalah sakral dan hanya boleh dilakukan oleh suami-istri yang sudah disahkan secara hukum dan agama.
  • 5. Memberi kesibukan kepada anak-anak Anda

    Ada banyak waktu luang yang dimiliki oleh para remaja seusai sekolah, dengan memberikan kesibukan baik di dalam rumah atau mengikutsertakannya dalam kegiatan di luar rumah yang positif seperti klub olahraga, musik dan lain sebagainya akan membantu mereka menyalurkan hasrat dan minatnya.
    Seorang remaja yang berhasil melewati masa transisi menuju ke kedewasaan yang matang memerlukan bantuan dari orang-orang terdekat yang dikasihinya. Orang tua adalah orang terdekat itu, bantu putra dan putri Anda memahami bahwa mereka sedang disiapkan dan diharapkan dapat menjadi orang tua-orang tua yang bertanggung jawab suatu hari nanti.

Jagalah Akhlak

kalo aku disitu, aku pasti sama kyk istri pak edy, juara sih enggak, tp lolos dr univ negeri tp ya biasa aj....syukurnya gak mau berhenti bljr



SEBUAH PESAN TUHAN DAN PELAJARAN HIDUP BAGI KELUARGAKU DAN ANAK-ANAK KU

Belajar itu mulai dari buaian hingga ke liang lahat !
-ajaran Islam-


Sahabatku apa kabarnya hari ini ?

Ah... alhamdullilah hari ini hari Jum'at, hari yang melegakan bagi kita semua yang bekerja dan mendapat libur hari Sabtu dan Minggu.

Sahabatku,

Beberapa waktu lalu ceritanya kami kebetulan sedang lihat2 rumah yg sedang dalam proses finishing, di salah satu PERUMAHAN dengan pengembang besar yang sangat terkenal di Indonesia, melihat-lihat rumah2 cantik di perumahan elite dengan kategori 5 kamar plus 1 dengan luas tanah 196 M2 dengan harga yang lumayan fantastis, dengan harapan barang kali saja Tuhan akan menghadiahkan salah satu rumah ini untuk keluarga kami, doa saya dalam batin.

Eh tanpa sengaja kami ketemu kontraktornya yg sedang berada di lokasi, ya seorang anak muda namanya Mas Uut kira2 usia 30 tahunan gitu, sy kagum melihat hasil karya rumah2 yang dibangunnya, tampak ia begitu bersahaja namun sangat menguasai seluk beluk tentang rumah dan bangunan, Saya jadi penasaran jika seusia ini sudah jadi kontraktor muda, dulu sekolahnya apa dan dimana ya??

Dan ketika saya tanya tentang dimana ia bersekolah, lalu dia bilang ah saya orang bodoh pak, sekolah cuma STM dan gak suka kuliah tapi lebih seneng kayak gini belajar langsung di lapangan dari pada di kelas.

Wow !! saya jadi makin kagum sampai2 gak bisa ngomong alias Speechless (istilah anak zaman sekarang)

Sayapun akhirnya meminta nomer teleponnya dan saya bilang nanti suatu saat mas akan saya wawancarai ya....agar bisa bisa memberi pelajaran hidup bagi kita semua terutama bagi saya dan anak-anak saya.

Istri sy sampai gelang-geleng kepala, itu orang luar biasa sekali ya....masih muda sudah bisa jadi kontraktornya pengembang hebat sekelas ASG meskipun cuma lulusan STM.. Dan rumahnya gak cuma cantik tapi juga kokoh dan detilnya benar-benar diperhatikan.

Istri saya rupanya sedang bandingkan dengan dirinya yang kebetulan sejak sekolah selalu juara umum dan kuliah di univ negeri.... namun ternyata prestasinya di kehidupan nyata tertinggal sangat jauh di banding Mas Uut tadi.

Saya hanya bilang pada istri saya bahwa sukses itu adalah 1% ide dan 99% kesungguhan dan kerja keras. Nomer satu Akhlak dan Nomer duanya adalah minta bakat dan keahlian kita apa. itu kata Thomas Edison saat ia ditanya mengapa bisa sukses padahal ia praktis tidak pernah sekolah formal di sepanjang hidupnya.

Ya Thomas Edison seorang anak yang tidak pernah tamat sekolah SD dan di keluarkan dari sekolahnya saat kelas 1 SD karena di anggap anak yang lambat belajar.

Saya bisikkan pada anak sy, nak sesungguhnya belajar itu bisa dimana saja, dengan siapa saja dan kapan saja mulai sejak kecil hingga kita nanti tutup usia.... persis seperti om Uut ini, jagalah akhlakmu jadilah orang yang bisa dipercaya dan amanah, agar bisa dipercaya orang lain semisal dipercaya oleh Pengembang besar seperti om Uut ini.

Ayo nak kita terus belajar dan jangan pernah berhenti ya nak. karena banyak orang mengira bahwa setelah dapat ijazah dan lulus sekolah mereka sudah selesai belajar dan berhenti untuk terus belajar karena merasa sudah hebat.

Jika suatu saat kelak kamu perlu sekolah (saat ini masih Homeschooling Cinta Anak) ketahuilah nak bahwa "Sekolah" itu sesungguhnya hanyalah sebagian kecil dan tempat kecil untuk belajar Sementara alam semesta serta kehidupan inilah sesungguhnya sekolah terbaik bagi kalian untuk belajar dan terus belajar hingga kita tutup usia.

Ayah Edy
www.ayahkita.com

October 30, 2014

Membuat Jadwal Homeschooling

Sebuah pertanyaan yang termasuk paling sering muncul kepada kami adalah, “Bagaimana keseharian Yudhis/Tata/Duta? Bagaimana jadwalnya? Boleh nggak lihat jadwal keseharian mereka?”
Pertanyaan ini agak sulit dijawab karena terus terang jadwal anak-anak berevolusi sesuai dengan usia & perkembangan mereka, juga kondisi keseharian yang sedang “in” dalam kehidupan kami.
Sebelum aku bercerita lebih jauh, aku mau membuat disclaimer dulu bahwa apa yang akan aku bagi ini adalah apa yang “bekerja” untuk keluarga kami. Kondisi ini belum tentu cocok untuk keluarga orang lain. Jadi, silakan ditimbang dan jika Anda suka, diadaptasi sesuai kondisi keluarga Anda.
Bagi teman-teman yang baru mengenal homeschooling, dalam homeschooling ada banyak metode, mulai dari metode yang sangat terstruktur (School at Home) sampai metode yang tidak terstruktur (Unschooling). Praktek homeschooling di dalam keluarga kami berada di antara kedua metode tersebut. Spiritnya dekat dengan unschooling, tetapi kami juga membangun pola keseharian untuk membantu anak-anak menstrukturkan pola kegiatannya.
Nah, salah satu implementasi dari model yang kami gunakan adalah menggunakan menu. Model ini sebenarnya sudah kami terapkan sejak tahun 2010. Walau secara prinsip masih kurang-lebih sama, tetapi teknisnya berkembang terus menyesuaikan pertumbuhan anak-anak.

Prinsip Dasar

Secara prinsip model menu ini dimulai dari sebuah kesepakatan antara orangtua dan anak materi/proyek/pelajaran apa yang akan dilakukan dalam sebuah batasan waktu. Perjanjian bisa dibuat di awal bulan atau awal minggu. Jika anak masih berganti-ganti keinginan maka menu bisa dibuat per minggu.
Kunci sukses dari pembuatan jadwal ini adalah konsistensi & tanggung jawab pada anak sebagai pelaksana maupun orangtua sebagai pembimbing. Oleh karena itu, penting untuk membuat jadwal yang sederhana tapi bisa dilakukan anak daripada membuat jadwal yang padat dan kelihatan keren, tapi sulit untuk dijalankan anak-anak dan justru membuat mereka menjadi stress.
Jadwal ini kami sebut menu karena bentuknya memang seperti menu, seperti daftar makanan yang bisa mereka santap hari ini tapi mereka boleh memilih urutan yang mereka santap. Anak-anak belajar menentukan sendiri proses belajar mereka setiap hari.
Dengan model seperti ini, anak-anak belajar mengatur waktu mereka sendiri. Jika mereka mau berkegiatan keluar rumah, berarti mereka harus ngebut melahap menu kegiatan belajar mereka di pagi hari supaya siangnya bebas. Atau, jika pagi hari ada kegiatan di luar menu berarti mereka harus menyelesaikan menu kegiatan mereka di sore hingga  malam hari.
Saat membuat menu kegiatan belajar, kami membagi dua bagian. Ada materi pilihan kami (yang sifatnya wajib tapi jumlahnya sedikit). Ada materi yang ditentukan oleh anak-anak sendiri. Biasanya kami berdiskusi membahas materi untuk seminggu, setelah itu anak-anak menuliskan dalam catatannya masing-masing menjadi kegiatan per bulan.

Teknis Harian

Kami menjadikan momen sarapan sebagai “bel sekolah”. Sambil sarapan kami berdiskusi tentang apa yang menjadi rencana mereka hari ini. Tentu saja berakar dari jadwal yang sudah disepakati. Keberadaan perbincangan saat sarapan menjadi penguatan & membantu anak-anak untuk lebih fokus memulai harinya.
Setelah sarapan mereka mulai mengambil materi dari menu mereka. Makan siang menjadi check point kegiatan belajar. Kami bertanya sudah sampai mana kegiatannya, apakah ada kesulitan dll. Makan malam juga menjadi check point terakhir untuk melihat apa yang berhasil, apa yang menjadi kendala, apakah ada kegiatan yang mau ditunda besok karena ternyata waktunya tidak cukup, dll. Intinya kami mengobrol dan mengobrol, membicarakan apa-apa yang mereka lakukan di hari itu.

Bentuk Jadwal

Nah ini yang menarik. Ternyata dalam perkembangannya bentuk jadwal harian Yudhis-Tata memilih bentuk jadwal yang sesuai dengan kesukaan mereka. Yudhis yang mulai remaja, merasa jadwalnya bisa lebih praktis kalau dia jadikan checklist dalam bentuk aplikasi komputer yang selalu muncul mengingatkannya. Saat ini Yudhis nyaman dengan aplikasi Wunderlist, sebuah aplikasi “online to do list” yang dengan mudah bisa dibagi denganku untuk melaporkan perkembangannya.
jadwal-yudhis
Sementara Tata, yang sedang suka dengan diary dan gambar-gambar di kertas memilih buku harian sebagai bentuk jadwalnya. Kebetulan Tata mendapat buku jadwal yang bagus sekali waktu tukar kado di FESPER. Buku itulah yang kini menjadi buku jadwal harian Tata. Tata menaruh buku checklist-nya di meja belajarnya. Kata Tata, itu supaya jadwalnya selalu terlihat dan mudah mengingatkannya.
jadwal-tata
Yang aku takjub adalah Duta. Melihat kakak-kakaknya mempunyai jadwal kegiatan harian, Duta tak mau berbeda. Dia juga minta jadwal kegiatan hariannya. Setiap pagi dia melihat jadwal dan jika sudah selesai dia akan melaporkan dengan bahagia prestasinya itu.
Duta memakai bentuk jadwal konvensional (sebagaimana Yudhis-Tata dulu waktu kecil). Dibandingkan kakak-kakaknya, ternyata dia paling “patuh” dengan jadwalnya. Dia selalu mengecek apa jadwal yang harus dikerjakannya setiap saat.
Kelihatannya Duta adalah tipe anak yang suka jadwal dan berkomitmen dengan kesepakatan yang sudah dibuat. Saat kami sepakat bahwa jadwal bermain iPad untuk Duta pada hari Rabu, Sabtu, dan Minggu; Duta bisa menahan diri untuk tidak bermain iPad di hari lain. Tetapi, dia juga sangat menuntut untuk bermain iPad di hari-hari yang memang menjadi haknya.
Untuk Duta kami memberi gambar “STAR” setiap dia selesai menyelesaikan satu jadwal yang ada di menu. Tapi tanda bintang ini sebenarnya tak berlaku apa-apa, maksudnya bukan kemudian dikumpulkan dan diberi hadiah. Betul-betul hanya diberi tanda bintang saja sudah membuat Duta sangat senang menyelesaikan menu-menu kegiatannya.
Proses yang kami jalani bersama Duta, awalnya kami melakukan ngobrol bersama. Sebenarnya kami lebih banyak yang mengarahkan, tetapi kami menggunakan model bertanya dan meminta persetujuan Duta. Proses mengobrol itu kami lakukan sambil menulis di whiteboard plastik yang ditempel di dinding (Dry Erase Sheet). Sambil mengobrol dengan Duta, kami mencatat “kesepakatan” jadwal Duta.
Jadwal Duta ini lebih banyak bermain dan betul-betul menyesuaikan dengan kondisinya. Bulan lalu ada kegiatan IXL, tapi di bulan ini kami meniadakan karena materi-materinya sudah terlalu sulit buat Duta (Duta sudah berhasil menyelesaikan matematika TK). Bulan ini, Duta belajar lagi Reading Eggs sejak awal setelah sempat beristirahat  beberapa bulan.
jadwal-duta
Dan ini hasil jadwal jadi selama satu bulan untuk Duta. Bisa dilihat Duta cukup bahagia dengan aneka “bintang” yang didapatnya walau tak ada janji apapun dari kami untuk semua bintang yang dikumpulkannya. Selama ini Duta pun tidak pernah menagih bintangnya mau dijadikan apa. Jadi aku rasa Duta sudah cukup senang kalau melihat jadwalnya diberi tanda bintang.
jadwal-duta2
Kenapa kami tetap memakai jadwal print tidak di dry erase sheet/white board saja? Untuk dokumentasi. Dari kumpulan jadwal yang sudah di print aku jadi bisa mempelajari perkembangan belajar Duta.
Sekali lagi, proses membuat jadwal homeschooling ini tarik ulur. Jika kami lihat hari anak-anak sudah mulai monoton kami biasanya akan membebaskan mereka dari jadwal untuk beberapa waktu sebelum akhirnya kembali berjadwal lagi. Yang penting untuk kami anak-anak bisa melalui hari-hari mereka dengan optimal, dan anak-anak semakin hari semakin pandai mengatur waktunya.

Makanan Penghambat Zat Besi

#efek aku punya thalasemia minor, jadi wajib tau makanan yang tidak menghambat zat besi buat keturunan

Bayi yang baru lahir sudah memiliki zat besi di dalam tubuhnya, namun asupan zat besi dari ASI sangat diperlukan. Kebutuhan zat besi pada bayi dibawah usia 6 bulan sudah terpenuhi dari ASI. Bayi yang berusia 7 sampai 12 bulan rata-rata memerlukan asupan zat besi sebanyak 11 miligram per hari.

Anemia atau kekurangan zat besi bisa diderita oleh anak usia 9-24 bulan. Pola makan yang salah biasanya menjadi penyebabnya, sehingga kebutuhan zat besi harian 8-10 miligram tidak terpenuhi. Penyebab lainnya bisa karena konsumsi susu sapi yang berlebihan.  Atasi anemia pada anak dengan pola makan yang meningkatkan konsumsi zat besi.

Makanan yang dianjurkan: 
Mengandung banyak zat besi, seperti daging merah, hati, buah apricot kering, jus prune, kacang polong, kacang merah, saus tomat, jahe, dan sayuran hijau. Namun, batasi pemberian sayuran hijau, karena kandungan seratnya yang tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh. 
Makanan sumber protein, yang merupakan bahan maku pembentukan membrane sel darah merah. 

Makanan yang dihindari: 
Mengandung zat-zat penghambat proses penyerapan zat besi oleh tubuh. Seperti, tanni (teh, cokelat, jus apel, kacang tanah), polifenol (cokelat, kacang polong, dan serealia termasuk gandum), kalsium (di dalam susu), dan zat seng ( di dalam beras merah). 
Makanan yang merangsang produksi asam lambung, misalnya makanan yang terlalu asam.

KONSULTASI Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, ahli Teknologi Pangan dan Gizi dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Bogor.

Menenangkan Bayi Kolik

Jika bayi Anda menangis lebih dari tiga jam setiap hari selama lebih dari tiga hari dalam seminggu, maka tidak diragukan lagi bahwa ia mengalami kolik. Hal itu disebabkan oleh refluks, angin di perut dan masalah pencernaan lainnya. Kolik akan membuat bayi Anda menjadi sangat cengeng. Lalu, apa yang harus Anda lakukan? Cobalah tip yang diberikan oleh Harvey Karp di bawah ini.

1. Membedong
Hal ini akan memberikan kenyamanan pada bayi karena terasa hampir sama dengan kondisi di dalam rahim yang sempit. Gunakanlah selimut yang cukup besar saat membedong bayi Anda. Apabila merasa kesulitan melakukan tehnik bedong, Anda dapat membeli kantung tidur yang sudah dilengkapi dengan instruksi penggunaan. Jangan lupa untuk selalu memeriksa kondisi bayi setiap beberapa menit untuk memastikan ia tidak kegerahan.

2. Membedong di Satu Sisi
Kebanyakan bayi senang digendong di satu sisi karena posisinya sama seperti ketika ia mengambang di dalam rahim. Tengkurapkan ia dengan posisi perut terletak pada lengan Anda, sementara tangan dan kakinya menjuntai bebas.

3. Membisikkan Suara Lembut
Ucapkanlah “shhh, shhh, shhh” di telinga bayi Anda untuk menirukan suara yang didengarnya di dalam rahim.

4. Mengayun
Ayunkan bayi ke depan dan belakang secara berulang untuk menciptakan suasana nyaman seperti ia masih di dalam rahim.

5. Menghisap
Memberikan bayi sesuatu yang dapat dihisap, seperti payudara, botol ataupun jari Anda akan mengurangi kegelisahannya saat mengalami kolik.

October 29, 2014

11 Alasan Bayi Harus Dibawa Ke RS

Bayi  sangat rentan terhadap serangan penyakit. Karena berbagai organ serta sistem di dalam tubuhnya masih dalam proses pematangan, termasuk juga sistem kekebalan tubuhnya. Kenali gejala penyakit yang harus diwaspadai agar bisa dilakukan tindakan lebih dini. 
  1. Bayi tampak sangat mengantuk.Kesadarannya terlihat menurun. Bayi Anda jarang melakukan kontak mata dengan Anda karena dia luar biasa mengantuk atau kesadarannya sudah berkurang. Berbagai rangsangan, termasuk rangsangan berupa suara, tidak mampu lagi menimbulkan respon yang mampu ditunjukkan oleh bayi Anda
  2. Bayi menurun aktivitasnya. Bayi tampak terbaring lunglai, kaki dan tangannya jarang digerakkan. Dia juga tidak menunjukkan respons atau ketertarikan untuk terlibat dalam kegiatan yang Anda lakukan maupun ajakan Anda padanya untuk “bermain.”
  3. Bayi kesulitan bernapas. Balita bernapas dengan cepat serta terdengar merintih pada saat bernapas. Atau, setiap kali bayi Anda menarik napas otot-otot dadanya, terutama otot pada sela-sela iga dan otot di atas tulang dadanya, terlihat cekung ke dalam.
  4. Bayi tidak mau minum atau makan (MPASI)Bayi minum ASI lebih sedikit dari biasanya. Dia tidak mau menyusu atau pada saat diberi ASI dia hanya minum ASI sedikit karena isapannya pada puting terasa lemah. Atau, pada bayi-bayi yang sudah lewat masa ASI eksklusif menunjukkan gejala hanya minum separuh dari kebutuhan susunya dalam 24 jam. Selain itu, bayi Anda juga menolak setiap kali Anda beri makan MPASI.
  5. Bayi muntah menyemprot. Muntah yang terjadi pada bayi terjadi begitu saja secara tiba-tiba. Tidak ada kaitannya dengan makan, minum, atau batuk. Ini dapat terjadi akibat adanya peningkatan tekanan yang tiba-tiba di dalam rongga kepalabayi Anda.
  6. Bayi kurang buang air kecil. Atau, bayi alami dehidrasi berat. Ini dapat diketahui dari gejala bayi Anda buang air kecil kurang dari 4 kali dalam 24 jam. Anda dapat memantaunya dengan cara memeriksa popoknya. Bila kondisi ini dialami bayi Anda, biasanya popoknya akan tetap kering selama 6-8 jam.
  7. Bayi tersedak. Dia menjadi kesulitan atau bahkan tidak dapat bernapas. Wajahnya secara perlahan-lahan terlihat berwarna kemerahan lalu berubah menjadi kebiruan.
  8. Bayi diare terus selama 12 jam. Seringkali keadaan ini disertai pula dengan muntah-muntah hebat. Keadaan ini akan mengakibatkan bayi Anda terancam dehidrasi. Apalagi bila dia kemudian kehilangan selera makan dan minum, meski Anda berusaha untuk tetap memberinya ASI, dia tetap menolak.
  9. Bayi muntah warna hijau. Penyebabnya adalah adanya kelainan pada saluran pencernaannya. Biasanya ada sumbatan di bawah usu halus. Warna kehijauan dari cairan yang dikeluarkan bayi berasal dari cairan empedu yang ikut ke luar. Kadangkala, meskipun bayi Anda tidak sedang makan, karena ada sumbatan pada saluran pencernaannya, dia dapat muntah secara tiba-tiba dan cairan empedunya yang berwarna kehijauan ikut ke luar dan enzim-enzim pencernaan lainnya tidak dapat melewati saluran pencernaan yang tersumbat tersebut.
  10. Bayi kejang berulang dan lama. Kejang akibat demam terjadi pada sekitar 2,5% anak umur 6 bulan hingga 5 tahun. Anda dapat mewaspadai gejala bayi Anda sebelum terjadinya kejang, yakni demam, gerakan tubuhnya aneh atau tidak seperti biasanya selama beberapa saat, lalu tubuhnya terlihat kaku, kejang-kejang serta mata bayi tampak berputar. Biasanya kejang-kejang terjadi selama 1 menit. Tapi bila terjadi berulang kali dan berlangsung cukup lama, segera bawa bayi ke rumah sakit atau dokter anak terdekat
  11. Bayi demam tinggi. Hati-hati dan waspadalah bila dia demam tinggi.
  • Bila bayi Anda berumur kurang dari 3 bulan, demam dengan suhu lebih dari 38°C
  • Bila bayi Anda berumur 3-6 bulan, demam dengan suhu lebih dari 38,5°C
  • Bila bayi Anda berumur di atas 6 bulan, demam dengan suhu lebih 40°C selama 72 jam.

Kamillosan : Kamillosan adalah obat salep yang berguna untuk mengatasi iritasi dan peradangan puting bagi ibu menyusui.

BELAJAR CHIN CHAI



» Orang tua selalu menasehati kita kalau mau hidup banyak sahabat, relasi publik yang baik, keluarga harmonis, dagangan lancar, dan hidup menjadi santai dan enjoy, maka jadilah orang yang "chin chai"


» Chin chai artinya tidak terlalu banyak perhitungan + Easy Going...

» Orang yang terlalu perhitungan setiap detik, otak dipenuhi dengan angka-angka. Jiwanya disesaki oleh dua kata yang paling penting dalam hidupnya yaitu UNTUNG & RUGI!

Hatinya selalu Cemas dan Gelisah memikirkan bagaimana meraup keUntungan habis-2an dan memblokir semua bentuk kerugian.

»Orang yang terlalu perhitungan,ibarat koin 100 perak sudah lebih besar dari Roda Kereta sapi! .

SeRambut keRugian dipandang serius dan besar bagai Gunung Semeru! Suka Tarik Urat,berSilat Lidah, ngotot dan gontok-gontokan hanya utk masalah sepele.

Orang yang perhitungan tak pernah mau mengalah apa lagi memberi & berkorban. Sikap perhitungan membuat hidup tegang, kuatir, capek & menderita...

Belajarlah menjadi "chin chai " .

»Orang 'chin chai' selalu mengalah dan memberi, toleransi dan pengertian, gampang bekerja sama, mudah diajak berunding, sehingga punya banyak sahabat.

Rejekinya lancar, hidupnya tenang, ceria,& tidak banyak "Gejolak". Dia & keluarganya hidup lebih sehat, harmonis, bahagia, dan enjoy ....

Memang benar nasihat orang tua, "chin chai" adalah "Kunci Hidup Sukses dan bahagia .

3 Waktu Yang Dilupakan Banyak Pasangan

Setiap dari kita hanya memiliki waktu 24 jam setiap
harinya. Tidak bisa ditambah dan dikurangi. Namun
herannya meski diberi waktu yang sama, ada orang yang
merasa tidak cukup waktunya, dan ada juga orang yang
merasa terlalu banyak waktu yang ia buang sia-sia.
Maka dari itu, untuk mewujudkan pernikahan harmonis Anda,
setidaknya Anda mesti pandai memenage waktu yang ada.


Bagi waktu Anda menjadi 3 dan manage dengan baik, yaitu :

1. "Me"- Time
Meskipun sudah menikah, pastikan Anda memiliki "Me Time"
sendiri. Dimana ada waktu Anda benar-benar sendiri tanpa
diganggu oleh pasangan, pekerjaan atau anak. Hal ini akan
membantu me-refresh kembali pikiran Anda, dan memenuhi
kebutuhan diri Anda untuk "dimanjakan oleh diri sendiri.
Buat komitmen dengan pasangan, kemudian SEPAKATI bersama
kapan saja Anda dan pasangan, masing-masing membutuhkan
waktu untuk sendiri.

2. "Couple" - Time
Miliki kesepakatan waktu untuk berdua saja dengan
pasangan, tanpa diganggu oleh gadget, pekerjaan, atau
anak. Gunakan couple time ini ajang saling bertukar
perasaan, ide dan pendapat. Waktunya bermanja bersama
dengan pasangan Anda. Misal agendakan minimal 30 menit
sehari, untuk berinteraksi langsung komunikasi dengan
pasangan. Bisa sebelum tidur saling mengintrospeksi satu
sama lain, bisa juga selepas sholat berjamaan. Selama
couple time ini, jadilah PENDENGAR yang baik bagi
pasangan. Anda akan rasakan nikmatnya "keterbukaan" luar
biasa dengan pasangan.

3. "Family" - Time
Agendakan waktu bersama seluruh anggota keluarga Anda.
Spesifik setiap harinya minimal 30 menit sehari. Anda
benar-benar "bersama" keluarga (pasangan dan anak), bukan
hanya "didekat" keluarga saja. Tanpa gadget, pekerjaan,
ataupun televisi. Jadikan Family Time ini ajang Anda,
pasangan dan anak-anak Anda untuk saling bertukar
pengalaman, pendapat dan perasaannya. Misal agendakan
setiap setelah makan malam di rumah. tak melulu harus ke
tempat hiburan bermain dll. Dan baiknya "setiap hari",
bukan "dirapel seminggu sekali" ya, karena akan beda
efeknya.

Semoga dengan memiliki pembagian waktu yang spesifik ini,
akan membantu mengharmoniskan pernikahan dan keluarga
Anda.

Selamat membangun keharmonisan pernikahan anda