Tes darah dilakukan untuk memastikan Anda tidak punya masalah kesehatan sebelum Anda melahirkan. Seringkali terjadi kasus kematian bayi karena penyakit yang diderita sang ibu tidak terdeteksi sejak dini. Salah satu sebab umum kematian atau cacat bayiadalah penyakit yang diderita sang ibu selama mengandung.
Lihat Manfaatnya!
Tahu Golongan Darah ntuk keperluan transfusi darah (jika dibutuhkan) selama hamil atau saat melahirkan.
Melihat Faktor Rhesus, untuk mengetahui apakah darah Anda Rehesus positif (RH+) atau negatif (RH-) dan bayi dalam kandungan (RH+), tubuh Anda akan memproduksi antibodi untuk melawan sel-sel darah RH+.
Melihat Kadar Hemoglobin (Sel Darah Merah), untuk mengetahui apa Anda menderita anemia atau tidak. Jika kadarnya rendah, berarti Anda anemia dan wajib menghindari makanan yang menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Kebal Virus Rubella (Campak Jerman)
Jika ternyata Anda tidak kebal, Rubella bisa menyebabkan kerusakan jantung, hati, tuli, dan katarak pada bayi. Jika Anda terinfeksi pada trimester pertama, kemungkinan besarbayi akan terpengaruh. IgG berarti kekebalan tubuh, sedangkan IgM berarti adanya virus atau gejala infeksi dalam tubuh.
- IgM negatif: menunjukkan reaksi antibodi terhadap infeksi Rubella tidak terjadi di masa kini atau dalam beberapa bulan terakhir.
- IgG positif: artinya pernah terpapar Rubella di masa lampau.
Deteksi Diabetes
Tes ini dilakukan jika kadar gula dalam air seni Anda tinggi. atau, jika Anda menderita diabetes pada kehamilan sebelumnya.
Deteksi Toksoplasma
Lakukan tes ini jika Anda memiliki hewan peliharaan -seperti kucing- atau tinggal di dekat peternakan, untuk melihat apakah Anda terinfeksi atau tidak. Virus ini dapat menyebabkan kelainan pada saraf dan mata bayi Anda.
- IgM positif: menunjukkan reaksi antibodi terhadap infeksi toksoplasma terjadi di masa kini atau dalam beberapa bulan terakhir.
- IgG positif: menunjukkan pasien pernah terpapar parasit toksoplasma di masa lampau.
Tes Tekanan Darah
Pada trimester pertama, tekanan darah cenderung naik. Penyebabnya, terjadi proses penyempurnaan pembuluh darah janin serta plasenta sehingga memerlukan peningkatan darah. Yang perlu Anda perhatikan, batas kenaikan tak boleh lebih dari 120/80 mmHg.
Kondisi kehamilan memang membuat tekanan darah calon ibu berubah. Kecenderungan tekanan darah rendah bisa terjadi pada mereka yang susah makan maupun minum, terlalu kurus, mual-muntah berkepanjangan, atau malas minum vitamin. Adapun kecenderungan tekanan darah tinggi terjadi pada ibuhamil dengan nafsu makan tinggi, berat badan naik, emosi labil, senang mengonsumsi makanan asin, atau sudah punya kecenderungan tekanan darah tinggi sejak sebelum hamil. Tekanan darah rendah atau tinggi, sama bahayanya bagiibuhamil maupun janin.
No comments:
Post a Comment