December 08, 2014
CARA REDAKAN PILEK SECARA ALAMI & Vaksin Flu, Perlu Tidak? -- Parenting Indonesia
Redakan Pilek Tanpa Minum Obat
Dear Bunda, Ada beberapa cara alami berikut, efektif mengatasi batuk pilek pada anak, dan sering direkomendasikan oleh para dokter:
1. Protein untuk daya tahan tubuh
Kunci kesembuhan penyakit batuk pilek adalah imunitas tubuh. Untuk batuk pilek yang disebabkan oleh virus, umumnya dapat sembuh dengan sendirinya berkat sistem imun yang baik. Menurut Prof. Dr. dr. Purwantyastuti, SpF(K), dosen dan peneliti di Departemen Farmakologi & Terapeutik, FKUI, Jakarta,untuk membuat sistem imun yang baik, tubuh memerlukan protein. Makanya, pastikan si kecil mengonsumsi makanan tinggi protein selama sakit, yang bisa diperoleh dari telur, ayam, ikan, dan susu.
2. Probiotik
Bakteri baik yang ada di makanan seperti yogurt dan kefir, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak dan mencegah berbagai penyakit infeksi pernapasan, seperti batuk dan pilek. Penelitian yang dilakukan pada anak usia 3-5 tahun menunjukkan, anak yang mengonsumsi kultur Lactobacillus aktif setiap hari selama 6 bulan selama musim dingin cenderung terhindar dari pilek. Jika terkena pilek pun, penyakit itu biasanya tidak berlangsung lama.
3. Tidur
Istirahat ternyata sangat berhubungan dengan sistem imunitas tubuh. Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa orang kurang tidur akan lebih mudah terkena pilek. Jadi, jangan ragu untuk meliburkan anak untuk sementara dari berbagai aktivitasnya, termasuk sekolah, saat ia sakit. “Istirahat cukup dan minum banyak cairan,” begitulah saran Vandana Bhide, M.D., dokter anak di Saint Augustine, Florida, yang telah mendapat sertifikasi dari American Board of Holistic Medicine.
4. Garam
Dalam studi yang diterbitkan International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, disebutkan bahwa garam memiliki khasiat antiinflamasi yang dapat membantu mengeluarkan lendir dan melegakan pernapasan, serta meredakan batuk dan radang tenggorokan. Untuk hidung tersumbat, atasi dengan meneteskan larutan garam fisiologis yang bisa dibeli di apotek dan toko obat.
Anda juga bisa membuat sendiri larutan garam dengan cara: Larutkan ½ - 1 sendok teh garam ke dalam setengah liter air hangat. Teteskan dengan bantuan pipet. Kemudian untuk mengatasi sakit tenggorokan atau batuk, ajarkan si kecil untuk berkumur dengan larutan air garam hangat.
5. Udara lembab
Anda hanya memerlukan humidifier atau alat pelembab udara untuk membantu melegakan saluran napasnya. (Pastikan Anda menjaga alat pelembab udara tetap bersih dan jauh dari jangkauan anak-anak, ya, Ma!). Nyalakan alat pelembab udara di kamar tidur anak saat ia tidur atau beristirahat. Alternatif lain, mandikan si kecil di kamar mandi yang telah diuapkan sebelumnya.
6. Madu
Jika diberikan pada malam hari menjelang tidur, madu lebih efektif untuk meredakan batuk dibanding sirup obat batuk rasa madu, serta membantuanak tidur lebih nyenyak. Demikian hasil penelitian yang dimuat dalam Archives of Pediatric and Adolescent Medicine. Dosis pemberian madu sama seperti obat batuk OTC, yaitu ½ sendok teh untuk usia 1-5; 1 sendok teh untuk usia 6-11; serta 2 sendok teh untuk usia 12 ke atas. (Perlu diingat: madu tidak disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun, karena berisiko menyebabkan botulisme, sejenis keracunan makanan.)
Dalam penelitian tersebut, madu yang digunakan sebagai pengganti obat batuk adalah jenis madu buckwheat. Tapi Kathi Kemper, M.D., pengarang The Holistic Pediatrician yang juga kepala Center for Integrative Medicine di Wake Forest University Baptist Medical Center, Winston – Salem, North Carolina, mengatakan bahwa madu jenis lain pun memiliki efek sama baiknya.
7. Sup ayam
Cairan hangat dapat membantu mengurangi gejala hidung tersumbat. Penelitian telah menunjukkan bahwa sup ayam dapat membantu meredakan gejala flu seperti nyeri, lemas, hidung tersumbat, dan demam.
8. Relaksasi
Yang terakhir ini ditujukan untuk Anda, Ma! “Orang tua kerap merasa stres ketika anaknya sakit,” kata Joshua Bernstein, M.D., dokter anakdari Asheville, North Carolina. “Padahal, bisa jadi si kecil yang sedang bermain di lantai sambil terbatuk-batuk, merasa baik-baik saja dengan penyakitnya itu.”
Yang perlu Anda perhatikan, jika kondisi si kecil memburuk atau menunjukkan gejala demam, segeralah berkonsultasi pada dokter anakAnda. Bisa jadi ia terkena infeksi sekunder (telinga, sinus) yang membutuhkan antibiotik. Pilek yang normal biasanya akan sembuh setelah seminggu, tak peduli apa pun yang Anda lakukan. Jika Anda memberikan pengobatan dan perawatan yang baik, si kecil tentu akan segera sembuh. Namun jika Anda tidak memberikannya obat pun, ia tetap akan sembuh, kok.
sumber : parenting.co.id
([Adv.]***VITAMIN (MADU) MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH REKOMENDASI DOKTER ANAK**
VITABUMIN, Madu Albumin Anak—Pertama di Indonesia! Perpaduan Madu + Ekstrak Albumin Ikan Gabus, diperkaya Temulawak dan Pegagan. Formula anak usia 1- 12 tahun untuk: Menambah nafsu makan, menambah berat badan anak, suplemen anak penderita flek / TBC, meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan pemercepat penyembuhan semua penyakit pada anak terutama demam, flu dan batuk serta untuk terapi anak penderita autis.
Vaksin Flu, Perlu Tidak? -- Parenting Indonesia
Banyak orang enggan melakukan vaksinasi influenza karena harus mengulang setiap tahun. Ya, itu karena tiap tahun virus flu selalu berubah bahkan muncul virus baru sehingga vaksin pun harus diperbaharui dan disesuaikan tiap tahun.
Kira-kira dua minggu setelah vaksinasi dilakukan, akan terbentuk antibodi untuk melindungi tubuh dari infeksi yang disebabkan oleh virus-virus yang digunakan dalam vaksin. Pemberian vaksin tidak akan menyebabkan penyakit flu karena vaksin menggunakan virus mati yang tidak mengakibatkan infeksi, melainkan menyebabkan tubuh kita bereaksi untuk melawan virus tersebut.
Menurut dr. Puspa Aria dari RS St. Elisabeth Lela, Flores, NTT. , perlu atau tidaknya keluarga Anda melakukan vaksinasi flu tentu terserah pada mama dan papa. Tapi ada kelompok-kelompok yang berisiko tinggi terkena komplikasi influenza sehingga disarankan melakukan vaksinasi. Mereka adalah:
Anak-anak balita
Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas;
Penderita penyakit paru kronis, pengidap asma, pengidap penyakit jantung
Orang-orang dengan kekebalan tubuh yang menurun
Orang yang akan hamil dan hamil di saat musim flu
Yang akan bepergian ke negara 4 musim
Label:
Psikologi_Anak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment