Dear Ayah Bunda,
Kami sajikan artikel menarik tentang cara Nabi Muhammad mendidik anak hingga usia 10 tahun. Semoga bermanfaat dan menambah pemahama kita semua dalam mendidik anak.
=========
Bagaimana cara Nabi mendidik anak? Berikut ini tahapan-tahapannya secara umum, khususnya tahap I (sebelum anak lahir hingga usia 3 tahun) dan tahap II (usia 4 – 10 tahun). Sedangkan tahap III sampai V akan ditulis pada artikel berikutnya. Dan semoga nanti semua tahapan ini bisa dijelaskan satu per satu dalam rubrik parenting (pengasuhan) secara terpisah.
TAHAP I: SEBELUM ANAK LAHIR HINGGA USIA 3 TAHUN
Mendoakan calon bayi
Mendoakan dan memberikan perhatian saat anak dalam kandungan
Mendoakan saat bayi hendak lahir
Menyambut bayi dengan azan
Men-tahniq bayi
Mengajarkan atau memperdengarkan zikir dan doa kepada bayi
Mengeluarkan zakat (fitrah) sejak ia lahir
Menyayanginya
Memberinya nama yang baik pada usia 7 hari
Melaksanakan aqiqah pada usia 7 hari
Mencukur rambutnya dan bersedekah setara dengan berat rambut pada usia 7 hari
Bercanda dengan bayi
Menyebut anak dalam gelar orang tua
Meng-khitan
Menggendong bayi
Menanamkan tauhid sejak dini
Memperhatikan penampilan dan gaya rambutnya
Mengajarkan cara berpakaian
Selalu menghadirkan wajah ceria kepadanya
Menciumnya dengan penuh kasih sayang
Bercanda dan bermain dengan anak-anak
Memberi hadiah
Mengusap kepalanya sebagai bentuk kasih sayang
Mengajarkan dan meneladankan kejujuran pada anak
TAHAP II: ANAK USIA 4 – 10 TAHUN
Membiasakan panggilan kasih sayang dengan nada lembut
Menemaninya bermain dan belajar
Mengajaknya berjalan sambil belajar
Memberikan kesempatan yang cukup untuk bermain
Menghargai permainannya
Menanamkan akhlak mulia
Mendoakannya
Mengajaknya berkomunikasi secara intensif dan minta pendapatnya
Mengajarkan amanah dan menjaga rahasia
Membiasakan makan bersama
Mengajarkan adab makan
Mengajarkan persaudaraan dan kerja sama
Melerai ketika anak-anak bertengkar
Melatih kecerdasannya dengan lomba dan cara lainnya
Memberikan hadiah kepada anak yang berhasil melakukan sesuatu atau berprestasi
Menjaga anak dengan zikir dan mengajarinya berzikir
Mengajarkan azan dan shalat
Mengajarkannya berani karena benar
Jika anak mampu, boleh ditunjuk sebagai imam
Info tentang tumbuh kembang anak lainnya silakan simak di >> http://maduvitabumin.com/
Bagaimana cara Nabi mendidik anak? Berikut ini tahapan-tahapannya secara umum, khususnya tahap I (sebelum anak lahir hingga usia 3 tahun) dan tahap II (usia 4 – 10 tahun). Sedangkan tahap III sampai V akan ditulis pada artikel berikutnya. Dan semoga nanti semua tahapan ini bisa dijelaskan satu per satu dalam rubrik parenting (pengasuhan) secara terpisah.
TAHAP I: SEBELUM ANAK LAHIR HINGGA USIA 3 TAHUN
Mendoakan calon bayi
Mendoakan dan memberikan perhatian saat anak dalam kandungan
Mendoakan saat bayi hendak lahir
Menyambut bayi dengan azan
Men-tahniq bayi
Mengajarkan atau memperdengarkan zikir dan doa kepada bayi
Mengeluarkan zakat (fitrah) sejak ia lahir
Menyayanginya
Memberinya nama yang baik pada usia 7 hari
Melaksanakan aqiqah pada usia 7 hari
Mencukur rambutnya dan bersedekah setara dengan berat rambut pada usia 7 hari
Bercanda dengan bayi
Menyebut anak dalam gelar orang tua
Meng-khitan
Menggendong bayi
Menanamkan tauhid sejak dini
Memperhatikan penampilan dan gaya rambutnya
Mengajarkan cara berpakaian
Selalu menghadirkan wajah ceria kepadanya
Menciumnya dengan penuh kasih sayang
Bercanda dan bermain dengan anak-anak
Memberi hadiah
Mengusap kepalanya sebagai bentuk kasih sayang
Mengajarkan dan meneladankan kejujuran pada anak
TAHAP II: ANAK USIA 4 – 10 TAHUN
Membiasakan panggilan kasih sayang dengan nada lembut
Menemaninya bermain dan belajar
Mengajaknya berjalan sambil belajar
Memberikan kesempatan yang cukup untuk bermain
Menghargai permainannya
Menanamkan akhlak mulia
Mendoakannya
Mengajaknya berkomunikasi secara intensif dan minta pendapatnya
Mengajarkan amanah dan menjaga rahasia
Membiasakan makan bersama
Mengajarkan adab makan
Mengajarkan persaudaraan dan kerja sama
Melerai ketika anak-anak bertengkar
Melatih kecerdasannya dengan lomba dan cara lainnya
Memberikan hadiah kepada anak yang berhasil melakukan sesuatu atau berprestasi
Menjaga anak dengan zikir dan mengajarinya berzikir
Mengajarkan azan dan shalat
Mengajarkannya berani karena benar
Jika anak mampu, boleh ditunjuk sebagai imam
Info tentang tumbuh kembang anak lainnya silakan simak di >> http://maduvitabumin.com/
10 TIPS KEMBANGKAN KEMAMPUAN PRIBADI ANAK
Dear Ayah Bunda,
Untuk memaksimalkan potensi kecerdasan anak, inilah saran-saran dari Tomas Armstrong dalam bukunya 7 Kinds Of Smart: Identifying and Developing Your Many Intelligences (NY 1993).
Berikut 10 saran bagi orang tua dalam memfasilitasi pengembangan potensi anak a.l.
Terima Anak Apa Adanya
Terimalah sia kecil sebagaimana adanya.Sehingga anak dapat merasa aman karena tidak mengalami penolakan dari orang tuanya.
Berbagilah Aktivitas Sehingga anda dapat menemukan dan mengembangkan bakatnya.
Misalkan mengajak si kecil berkebun, memasak, membersihkan rumah dan aktivitas lainnya.
Berbagilah Perasaan Dalam Berkomunikasi
Supaya si kecil dapat mengembangkan bakatnya dengan baik sebab dalam kondisi emosi yang stabil. Berbagi perasaan dilakukan dengan membuka komunikasi dua arah antara orang tua dengan anak mengenai berbagai hal yang sedang dirasakan.
Fasilitasi Anak Anda
Fasilitasilah anak anda untuk memperoleh pengalama yang luas, sehingga diharapkan dapat memunculkan bakat terpendamnya.
Dukunglah Anak Anda
Dukunglah anak untuk berpikir tentang masa depannya. Ajaklah anak anda untuk merencanakan cita-cita dan harapannya serta diskusikanlah berbagai hal yang harus disiapkan untuk meraih apa yang dicita-citakannya atau yang diimpikannya. Selain itu, dukunglah anak anda dalam menyalurkan bakatnya. Seperti dengan memfasilitasi peralatan dan mengikut sertakan anak pada kursus-kursus keterampilan yang mendukung bakatnya.
Berikanlah Buku
Berikanlah buku yang dapat mengembangkan bakat anak anda, sehingga pengetahuan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan bakatnya semakin meningkat.
Izinkanlah Melakukan Kesalahan
Izinkanlah anak anda untuk melakukan kesalahan, sehingga dapat belajar dari kesalahan yang telah dilakukannya. Sebab jika anak anda tidak berani mengambil resiko maka anak anda akan menjadi pasif. Akibatnya anak tidak akan dapat mengembangkan bakatnya.
Pujilah Anak
Pujilah anak anda bila berhasil menyelesaikan tugas sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilannya. Sehingga di lain waktu anak anda akan terpacu untuk meraih keberhasilan kembali.
Hindari Membandingkan Anak
Hindarilah membandingkan anak dengan anak orang lain, justru yang harus dilakukan adalah bantu anak anda untuk membandingkan dengan dirinya sendiri di waktu yang telah lalu. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari anak anda mengalami rendah diri.
Perkaya Referensi Orang Tua
Perbanyaklah referensi anda khususnya mengenai permainan yang sifatnya edukatif bagi anak anda. Sehingga dapat memilihkan permainan yang tepat dan berguna bagi anak-anak anda. Melalui pemahaman berbagai potensi kecerdasan dan upaya yang tepat dalam mengembangkan bakat yang dimiliki, diharapka anak dapat meraih kesuksesan sesuai bidang dan minatnya.
Semoga bermanfaat
YUK, AJARKAN KEBIASAAN INI PADA ANAK SEJAK DINI
Dear Ayah Bunda,
Orangtua seyogyanya menjadi role model baik untuk si kecil. Oleh karena itu, agar anak dapat tumbuh dewasa dengan kebiasaan baik, Anda harus menerapkan pola pada si kecil.
Pastikan Anda mengajarkan kebiasaan berikut pada anak sejak dini, seperti dikutip dalam laman Idiva:
Kebersihan
Mengajarkan anak bahwa kebersihan bukan hanya sebagian dari iman. Menjaga kebersihan juga bukan pilihan, tapi sebuah kebutuhan.
Mengajarkan anak bahwa kebersihan bukan hanya sebagian dari iman. Menjaga kebersihan juga bukan pilihan, tapi sebuah kebutuhan.
Untuk itu, mulailah ajarkan anak untuk menjaga kebersihan mulai dari hal kecil, seperti membuang bungkus makanannya di tempat sampah, dan menjaga kamar agar tetap bersih.
Hormat
Sejak kecil, anak patut diajarkan untuk menghormati dan menghargai orang lain, terlepas dari apa yang dilakukan. Untuk itu, jadilah contoh yang baik untuk si kecil.
Sejak kecil, anak patut diajarkan untuk menghormati dan menghargai orang lain, terlepas dari apa yang dilakukan. Untuk itu, jadilah contoh yang baik untuk si kecil.
Beberapa diantaranya dengan mengajarkan anak mengatakan 'terima kasih' ketika dibantu orang lain, 'minta maaf' ketika dia melakukan sebuah kesalahan, serta 'tolong' saat dia meminta bantuan orang lain.
Mandiri
Mengajarkan anak mandiri bukan serta merta Anda lantas meninggalkan si kecil dengan pengasuh. Tumbuhkan rasa percaya diri akan segala hal yang dapat dilakukannya sendiri dengan memberikan respons positif.
Mengajarkan anak mandiri bukan serta merta Anda lantas meninggalkan si kecil dengan pengasuh. Tumbuhkan rasa percaya diri akan segala hal yang dapat dilakukannya sendiri dengan memberikan respons positif.
Misalnya, ketika dia diejek temannya, tidak lantas Anda harus membelanya. Tanyakan padanya, apa yang membuatnya menjadi demikian.
Selain itu ajak anak untuk lebih terbuka dengan lingkungan di sekitar, agar rasa saling tolong-menolong pada teman sebaya dapat terbina.
Tekun
Ajarkan anak bahwa kegagalan adalah kunci dari awal yang baik mencapai keberhasilan. Untuk itu, ketika si kecil gagal dalam melakukan sesuatu, besarkan hatinya.
Tekun
Ajarkan anak bahwa kegagalan adalah kunci dari awal yang baik mencapai keberhasilan. Untuk itu, ketika si kecil gagal dalam melakukan sesuatu, besarkan hatinya.
Ajarkan dan beritahu anak mengenai rasa malu yang tidak perlu dimunculkan dalam kegagalan.
Makan Sehat
Makan sehat tidak melulu diterjemahkan pada makanan yang itu-itu saja alias membosankan dan hambar. Berikan makanan sehat seperti sayur dan buah setiap hari dan rutin, tentunya dengan menu yang berbeda.
Makan sehat tidak melulu diterjemahkan pada makanan yang itu-itu saja alias membosankan dan hambar. Berikan makanan sehat seperti sayur dan buah setiap hari dan rutin, tentunya dengan menu yang berbeda.
Namun di akhir pekan, biarkan si kecil memilih makanan sesuai seleranya. Tujuannya untuk memberi pengetahuan pada anak mengenai manfaat makan sehat bagi tubuh dan pikiran mereka.
Keuangan
Ajarkan anak Anda bagaimana untuk 'mengelola' uang. Mengetahui bagaimana caranya mendapatkan uang, akan membuatnya lebih menghormati lebih dan menghargai kebutuhan akan uang.
Keuangan
Ajarkan anak Anda bagaimana untuk 'mengelola' uang. Mengetahui bagaimana caranya mendapatkan uang, akan membuatnya lebih menghormati lebih dan menghargai kebutuhan akan uang.
Beri si kecil sebuah tabungan dalam bentuk celengan dan ajarkan dia menyisihkan uang sakunya. Ketika ingin membeli barang kesukaannya seperti komik atau kebutuhan kecil lainnya, dengan uang sakunya.
Berdoa
Bukan berarti Anda harus memaksanya untuk berdoa setiap malam. Namun ajarkan anak untuk menenangkan pikirannya dengan cara berdoa.
Bukan berarti Anda harus memaksanya untuk berdoa setiap malam. Namun ajarkan anak untuk menenangkan pikirannya dengan cara berdoa.
Cara lain untuk menenangkan ketika si kecil dalam keadaan tidak nyaman adalah dengan menyanyikan lagu rohani yang menenangkan. Dengan demikian, si kecil percaya bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi Anda lewat doa.
Semoga bermanfaat
Simak artikel menarik lainnya di http://maduvitabumin.com/
Simak artikel menarik lainnya di http://maduvitabumin.com/
INI LHO MANFAAT MENCUKUR RAMBUT BAYI
Dear Ayah Bunda,
Duh, rambut bayi sudah mulai panjang..Yuk, bunda...kita potong rambut bayi. Eh, ternyata mencukur rambut bayi, selain bisa menyehatkan kulit kepala juga menimbulkan rasa nyaman pada bayi. Apa saja manfaat mencukur rambut bayi?
Manfaat mencukur rambut bayi :
1. Membersihkan lemak yang menempel
Bayi yang lahir melalui proses kelahiran normal akan melewati jalan lahir yang memungkinkan menempelnya sejumlah lemak dan “kotoran” rahim ibu yang menempel di sekujur tubuhnya. Tidak terkecuali bagian kepala.
Rambut bayi yang tidak dicukur akan menyulitkan proses membersihkan kepala dari lemak-lemak yang menempel pada kulit kepala. Sekalipun bayi sering dikeramasi, kotoran-kotoran itu tidak terangkat sempurna. Hal inilah yang kerap menimbulkan dermatitis seboroik atau kerak kepala.
Kerak kepala ini bila dibiarkan akan menghambat sirkulasi keringat yang bisa mengakibatkan munculnya gangguan kulit berupa biang keringat, bisul, abses dan sejenisnya.
Namun, bila rambut bayi dicukur, akan mudah sekali membersikan lemak serta kotoran yang menempel, termasuk ketika si bayi mengalami gumoh atau muntah setelah disusui.
2. Memudahkan Ibu untuk memperhatikan kondisi kepala bayi dengan baik
Bunda, dengan kepala bayi yang plontos, akan memudahkan kita untuk melihat iritasi ataupun hemangioma yang sering muncul di kepala bayi. Begitu pula bila ada bisul, benjolan dan luka di kepala bayi.
3. Memudahkan bayi beradaptasi dengan lingkungan
Kepala yang licin akan memudahkan bayi beradaptasi dengan lingkungannya dan membantu mengurangi rasa gerah bila berada di lingkungan yang panas.
4. Memudahkan perawatan kulit secara menyeluruh
Tanpa adanya rambut yang menghalangi, Bunda tentu bisa merawat kulit kepala bayi dengan lebih baik dan menyeluruh. Iritasi akibat biang keringat ataupun kasus dermatitis seboroik yang parah dapat ditangani dengan lebih mudah.
Kapan sebaiknya mencukur rambut bayi?
– Mencukur rambut bayi bisa dimulai sejak sepuluh hari pasca kelahirannya. Pada usia yang demikian dini, bayi belum banyak melakukan gerakan, sehingga memudahkan proses pencukuran tanpa khawatir membuatnya terluka.
– Lakukan hanya bila bayi dalam kondisi sehat
Berikut kiat aman mencukur rambut bayi, (berdasarkan pengalaman yang telah kami lakukan pada anak-anak kami tanpa melukai kepala mereka yang lunak sedikit pun) :
1. Menentukan hari untuk mencukur rambut (biasanya kami melakukannya pada hari kesepuluh)
2. Pastikan bayi dalam kondisi tidur pulas dan kenyang
3. Cari posisi yang paling nyaman untuk bayi (bisa sambil digendong ataupun sambil tidur di bantal)
4. Kenakan baju yang longgar pada bayi
5. Gunakan alat cukur yang baru, tajam dan bersih
5. Mulailah perlahan dari tepi terluar tanpa mengganggu posisi tidur bayi
6. Renggangkan kulit kepala bayi dengan hati-hati pada bagian-bagian yang sulit dicukur
7. Berhentilah ketika bayi melakukan gerakan ataupun menangis.
8. Lakukan dengan hati-hati, usaplah sesering mungkin bayi Anda, nikmatilah prosesnya agar bayi merasakan kenyamanan dan ketentraman dengan sentuhan yang Anda berikan.
9. Milikilah keyakinan bahwa Anda bisa melakukannya. Namun bila tetap tidak bisa, mintalah bantuan dari orang yang biasa melakukannya.
Jangan khawatir, Bunda, rambut bayi Anda yang lebat akan kembali tumbuh subur bila memang memiliki gen rambut yang subur. Adapun bayi yang semula berambut tipis, dengan mencukur rambut, dipercaya bisa menyuburkan rambut yang akan tumbuh berikutnya.
Semoga bermanfaat.
sumber : theasiaparents.com
No comments:
Post a Comment