December 21, 2014

6 Langkah Agar Anak Lebih Percaya Diri -- Republika

Setiap anak memiliki saat-saat canggung bahkan malu-malu. Apakah yang harus Anda lakukan sebagai orang tua? Membiarkannya atau membawa mereka keluar dari zona terserbut? "Anda dapat melakukan keduanya," kata Christopher Kearney, PhD, seorang profesor psikologi di University of Nevada, Las Vegas, seperti yang dilansir dari webmd.com.
Anak yang pemalu biasanya menjadi kurang bergaul. "Tapi Anda masih dapat membantu mereka belajar bagaimana agar berguna di lingkungan masyarakat dan menjalin hubungan,'' tambahnya.
Bantu anak Anda agar tidak menjadi seorang yang pemalu, dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Berikan strategi membaur
Bantu anak Anda untuk mendekati sekelompok teman sebayanya dan dengarkan, perlu waktu untuk membiasakan diri satu sama lain. Ajarkan anak Anda bergabung masuk dalam obrolan dengan teman-temannya. Tawarkan poin pembicaraan sebelumnya, seperti, "Saya suka kapal, juga."

2. Membangun kepercayaan diri. 
Mengingatkannya saat dia berada di situasi baru dan berhasil melewatinya. Misalnya ketika pergi ke pesta ulang tahun, munculkan pihak lain lalu Anda pergi. "Bantu mereka melalui tantangan yang memperkuat diri, sehingga mereka ingin melakukannya lagi," kata Kearney.

3. Melatih kemampuan sosialnya
Berikan kesempatan anak Anda untuk berlatih keterampilan sosialnya kapan pun Anda bisa. Di toko, dorong dia untuk membayar belanjaan di kasir atau biarkan ia memesan makanannya sendiri. Anda bisa undang temannya bermain sehingga anak Anda bisa mendapatkan lebih banyak latihan dengan teman sebaya.

4. Memberikan umpan balik. 
Puji atau hargai si kecil untuk langkah-langkah kecil yang ia lakukan, seperti mengatakan "hai" atau melambaikan tangan. Jika mereka membeku di depan seseorang, diskusikan hal-hal itu, sehingga dia bisa mencobanya lain kali.

5. Mengekspresikan rasa empati. 
Beritahu anak Anda bahwa Anda merasa malu kadang-kadang, seperti yang anak Anda rasakan. Berbagi cerita tentang saat-saat ketika Anda mengatasi rasa malu Anda sendiri.

6. Contohkan perilaku ramah. 
Ketika Anda menunjukkan anak Anda kebiasaan seperti menyapa orang, berkomunikasi, dan bersikap ramah, dia akan menjadi nyaman melakukan hal itu juga. 

Psikolog anak, Ine Indriani Aditya, M.Psi, EST, menyarankan bila anak kurang percaya diri, maka orang tua harus menelusuri apa yang menjadi penyebabnya.

“Dengan mengetahui pemicunya, maka kita dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dengan intervensi yang lebih tepat,” ujar Ine kepada ROL, Sabtu (20/12).

Cara lain menumbuhkan rasa percaya diri pada anak adalah dengan memberikan kasih sayang tanpa syarat (unconditional love). Menerima anak kita apa adanya, menghargai temperamen, kelebihan dan kekurangannya. Hal ini diperlukan agar anak merasa aman (secure) sehingga anak dapat menghadapi lingkungan dan situasi sulit dengan lebih percaya diri.

Ine menambahkan bermain dengan anak juga bisa memicu rasa percaya diri anak. Kita sebagai orangtua akan banyak belajar tentang anak kita saat bermain bersama. “Bermain bersama juga akan memberikan perasaan bernilai dan berharga pada anak,” tambah perempuan yang juga menjadi Ego State Therapist & Coach ini.

Selain itu, Ine menyarankan sebaiknya orang tua menghindari membanding-bandingkan dengan saudara kandung ataupun dengan anak lain. Orang tua juga harus bisa menerima perasaan anak dan menjadi pendengar yang baik terhadap keluh kesahnya.

Hal itu akan menumbuhkan rasa berharga dan aman pada anak, sehingga anak dapat mampu menghadapi konflik atau situasi sulit dengan lebih percaya diri. “Contoh, ketika anak sedang memiliki perasaan negatif, orang tua dapat mengatakan 'kamu kesal ya', 'kamu marah', 'Kamu tidak suka karena dituduh oleh gurumu' dan lainnya,” ujarnya.

Ine menambahkan cara lain untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak adalah dengan memberikan pujian meskipun usahanya belum tentu maksimal. Pujian yang sesuai dapat membantu anak merasa dirinya mampu. Contohnya, "Mama bangga kamu membereskan mainan sendiri”.

Tak hanya itu, memberikan kesempatan pada anak belajar dari kesalahan juga bisa memicu rasa percaya diri anak. Ketika anak berbuat suatu kesalahan dan kita tidak langsung menyalahkan, anak akan merasa bahwa berbuat salah adalah sesuatu yang wajar terjadi dan kita bisa belajar dari kesalahan yang telah dilakukan.

“Hal itu bisa dilakukan dengan mengatakan 'tidak apa-apa nak, mama akan bantu' atau 'pelan-pelan kamu pasti bisa lebih baik'," ujar Ine, mencontohkan percakapan orang tua dengan anak.

Satu lagi cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dengan memberikan tanggung jawab dan kesempatan anak untuk mandiri. Berikan tanggung jawab sehari-hari pada anak, seperti membantu merapikan mainan, mencuci piring yang telah ia pakai, menyiapkan buku, dan lainnya.

“Hal ini akan menumbuhkan perasaan saya bisa dan juga melatih kemandirian anak,” tambah Ine.

No comments:

Post a Comment