November 01, 2014

Susu Formua -- Copas & Harga Imunisasi di Jakarta

Saya amati, iklan susu formula akhir-akhir ini bergeser
dari ‘mendongkrak kecerdasan anak’ menjadi
‘mewujudkan anak yang sempurna, dari akal, fisik,
hingga kejiwaan' (kepemimpinan, empati, proaktif, sifat
apapun itu yang baik dan membuat ibu-ibu bahagia).
Selain, tentunya, klaim tentang betapa sehatnya anak
jika minum susu tersebut.
Ini pendapat saya: Nutrisi untuk jiwa? Yang benar saja.
Saya sangatlah mengerti.
Sebagai sesama ibu, kita menginginkan yang terbaik
bagi anak. Dalam memberikan yang terbaik, kita
bersedia
mengorbankan apapun. Jiwa, jika perlu. Satu yang
jangan diserahkan pada siapapun: akal sehat. Siapapun
dan bagaimanapun seorang anak ditampilkan dalam
iklan, belum tentu diakibatkan oleh susu yang
dipromosikan.
Bukan susu yang melakukannya, tapi anda!
Susu tidak membuat anak menjadi pintar. Susu tidak
membuat anak menjadi seorang pemimpin. Susu tidak
membuat anak menjadi bintang. Susu tidak mengantar
anak menjadi juara.
Susu tidak membuat anak cerdas melalui indra
pelihatnya (walau dalam logika sederhana, mata yang
sehat tentu dapat menunjang kegiatan apapun,
termasuk
proses belajarnya). Tanpa susu tersebut anak tetap
akan
belajar dengan melihat. Bayi berumur sebulan juga
sudah mulai mempelajari lingkungannya dari apa yang
didengar dan dilihat, jauh sebelum ia mengenal susu
yang diiklankan.
Orangtualah yang berperan dalam mengembangkan
kepribadian anak, bukan makanan. Interaksi dengan
orangtualah yang merangsang perkembangan
kecerdasan anak, bukan makanan. Pendidikan dan
bimbingan dari orangtualah yang memperkaya
kecerdasan emosional anak, bukan makanan.
Bukan mainan edukatif yang membuat anak pintar, tapi
proses bermain, peran orang yang menemaninya
bermain, dan kesempatan bermain itu sendiri yang
‘mendidik’nya. Bukan susu yang mendorong
perkembangan empati, sifat kepemimpinan, proaktif,
kecerdasan, kecerdikan, sifat suka menolong, gemar
membantu, suka berbagi, baik hati, dan tidak sombong
(eh, kaya janji pramuka aja).
Jangan biarkan ilusi iklan memperdaya anda dari
tanggungjawab. Andalah yang memiliki peran di sana.
Atau nenek, kakek, pembantu, atau pengasuh anak,
siapapun yang paling intim menghabiskan waktu
sehari-
hari bersama anak. Secara langsung. Susu dan
suplemen
tidak mengeluarkan yang terbaik dari anak. Anda (dan
mereka)lah yang melakukannya.



Imunisasi List

Harga vaksin di Rumah Vaksinasni Harga per 10 Maret 2014
*Infanrix (DPaT) : Rp. 375.000
*Infanrix-Hib (DPaT,HiB-) : Rp.475.000
*Infanrix IPV Hib (DPaT,Polio,HiB-) : Rp.500.000
*Infanrix-Hexa (DPaT,Polio,Hib,Hep. : Rp.525.000
*Pediacel (DPaT,Polio,HiB-) : Rp.500.000
*Trimovax/MMR-II (MMR/ gondongan,campak,campak Jerman): Rp.225.000
*Vaxigrip Pediatric (Influenza anak) : Rp.225.000
*Vaxigrip Adult (Influeza dewasa) : Rp.250.000
*Varilrix/Okavax (Varicella/Cacar Air) : Rp.450.000
*Prevenar (Pneumococcus/PCV 13) : Rp.750.000
*Synflorix (Pneumococcus/PCV 10): Rp.550.000
*BCG : Rp.150.000.
*Polio Oral (Tetes) : Rp.75.000
*Campak: Rp.150.000
*Tetanus Toksoid: Rp.150.000
*Rotateq (Rotavirus): Rp.325.000
*Rotarix (Rotavirus) : Rp.350.000
*Cervarix (HPV bivalent/mencegah kanker serviks) : Rp.700.000
*Gardasil (HPV quadrivalent/mencegah kanker serviks+kutil kelamin) : Rp.900.000
*Engerix Pediatric (Hep.B anak) : Rp.175.000
*Euvax Adult (Hep.B dewasa) : Rp.200.000
*Avaxim Adult (Hep.A dewasa) :Rp.425.000
*Avaxim Pediatric (Hep.A anak) : Rp.375.000
*Havrix Junior (Hep.A anak) : Rp.375.000
*Act Hib (HiB-) : Rp.300.000
*Imovax (IPV/Polio suntik) : Rp.250.000
*Typhim Vi (Tifoid) : Rp.225.000
*Pentabio (DPwT,Hib,Hep : Rp. 225.000
*Pentabio+Polio Oral: Rp.250.000
Keterangan:

-DPaT adalah DPT yang jarang demam, sedangkan DPwT adalah DPT yg demam.
-semua harga sudah all in (Jasa dokter, administrasi, pendaftaran). Tidak ada tambahan biaya lain kecuali ada obat tambahan/ beli buku catatan vaksinasi.

No comments:

Post a Comment