January 18, 2015

Tentang Biaya Hidup

fadli gak mau punya anak 1, karna takut anaknya gak bisa diatur kayak kakak dia ato adik dia, ato kayak isa, padahal perhitungan utk rumah 2014 saja di jakarta segini

harga 300 misal y, DP minimal utk jakarta 30% lo, bukan 20% lagi, bayangkan....gaji berapa,bonus berapa,belum lagi wajib nafkahi keluarga inti,wajib ada uang jaga2 takut klrg tlp,blm utang ngisi rumah.....kalo g minjem uang tanpa bunga,g ditarik ke jepang shg ada duit utk DP rumah, kami y pasti sama aja,syukur aku g ada utang duit ke ibuku, jd skrg fokus byr hutang, gimana mau punya anak byk, ntar kuliah nya itu gimana,mungkin makan bisalah, lah kalo ntr dia minjem duit jg ke kita utk DP rumah? duit yg dikumpul pdhl habis sudah utk byr dia kuliah.....gimana mau maen2 dg nyawa kalo kita sudah tahu kerasnya hidup

*aku juga belum nyari alasan kenapa punya anak, aku belum dapat soul kenapa punya anak, ndak nanti anak cuma sebagai alasan hidup, jujurrrr aku ini belum dapett soul nya tapi juga pingin cek kesehatan, mei lah, nunggu setahun

ngomong ngomong aku juga kapan punya duit buat haji ya ???? -- berhaji dg emas.....woooo 2010 butuh 95 gram emas murni,kalo berdua harus jaga2 berapa y??? kapan ini bisa nabung haji, ndak nanti aku keburu mati, keburu anak bayar uang kuliah, keburu nyiapin rumah utk kami saat suami pensiun

Beristirahat Setelah Bersalin

Pasca-persalinan, para ibu biasanya tidak memiliki waktu istirahat yang cukup, karena sibuk mengurus Si Newborn. Kurang tidur dan istirahat tentunya akan memengaruhi kondisi mood Anda, sehingga menjadi lebih sensitif dan mudah emosi. Untuk mengurangi dampak negatif ini, coba lakukan beberapa hal berikut.

  1. Saat tidur malam, usahakan tidur berdampingan dengan Si Kecil. Umumnya, newborn hafal dengan aroma tubuh ibunya, sehingga ia pun akan lebih merasa nyaman di dekat Anda.
  2. Menjelang tidur, cobalah merileksasikan pikiran dan tubuh Anda. Bila pikiran Anda tenang, kondisi tubuh Anda akan mengikuti kondisi pikiran Anda.
  3. Untuk menenangkan pikiran, cobalah untuk membaca, memakan sedikit cokelat atau permen, menonton televisi atau video sebelum tidur.
  4. Tidurlah saat bayi Anda sedang tidur, karena hal ini akan menambah energi dan memperbaiki sistem kerja tubuh Anda. Bila Anda khawatir soal rumah yang 'sedikit' berantakan, minta bantuan orang lain yang Anda percaya untuk mengurusnya sementara waktu.

Ini Pesan Psikolog Saat Ortu Belikan Kostum Karakter Kartun untuk Anak

Gaun ala Princess Elsa di film kartun Frozen begitu marak di pasaran. Kostum superhero semacam Superman lengkap dengan jubah merah untuk anak-anak pun seolah menjadi baju klasik yang terus ada sepanjang zaman. Namun jangan sampai kostum itu membuat anak menginternalisasi tokoh kartun idolanya sehingga tidak bisa membedakan fantasi dan kenyataan.

"Boleh saja membelikan baju-baju ala superhero, tapi jangan lupa tanamkan poin positif dari karakter di kostum itu. Misalnya Superman itu pantang menyerah, baik, suka keadilan," ucap psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Sabtu (17/1/2015).

Jangan sampai dengan kostum itu anak malah menginternalisasi seutuhnya karakter dalam kartun. Misalnya dengan mengenakan baju ala Superman, maka anak meyakini dirinya bisa terbang seperti Superman, sehingga mereka melompat dari ketinggian tertentu. Atau anak jadi merasa super kuat, sehingga membenturkan kepalanya ke dinding, yang akhirnya malah membahayakan diri mereka sendiri.

"Orang tua bisa menjelaskan bahwa manusia itu sebenarnya tidak bisa terbang. Baru bisa terbang jika misalnya memakai parasut," sambung Ratih.

Jadi yang ditekankan bukan cantiknya Putri Elsa atau begitu hebatnya Superman karena bisa terbang, namun lebih ke sifat-sifat tokoh itu yang positif. "Butuh penjelasan bahwa yang harus diikuti adalah sifat positif tokoh itu," kata Ratih.
Hadiah terbaik dari seorang ayah kepada anak-anaknya adalah mencintai Ibu mereka dengan setia.
Mario Teguh - Loving you all as always
hny org biadab yg mengangap hukuman mati gembong narkoba salah....walo pada akhirny pikkran dasar kembali lagi, hidup adalah pilihan, mau hidup foya2 kerja sedikit, bisa jual narkoba, mau hidup paspasan tidak foya2 jg pilihan, Tuhan hny ngasi opsi, toh yg milih kita
suamikuuuu,kita kena jebakan FLPP sampe akhirnya terdampar disini, tapi kita wajib bersyukur gak sampe TERBAWA ARUS dg belu rumah dipingiran plus wajib kredit mobil jg, tp pada akhirny ngontrak di jkt, makasi ayg udh selalu jadi cowo out of the box, aku dlu cuma mikir yg penting rumh deket kantor dan sedikit titik macet, biar kalo ayg pulang g senewen dg kelakuan pengendara jakarta, thx God thx hubby
jangan cuma geleng2 pak, tapi perbaiki infrastruktur perbatasan dan daerah, dengan LIHAT dg nurani bapak, kenapa rakyak kalimantan lebih MEMILIH berobat ke hospital kuching dibanding di indonesia, kenapa ini terjadi

Ibu, Perhatikan Refleks Ini pada Bayi Anda

Masih banyak refleks bayi yang belum terungkap tujuannya. Namun, setiap tonggak perkembangan bayi merupakan sinyal penting yang perlu diamati sekaligus pemandangan indah bagi Anda. Berikut ini beberapa refleks bayi yang mungkin baru Anda ketahui, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Rooting 
Ketika jari Anda diusapkan pada pipi, bibir, atau ujung mulut bayi, dia akan memalingkan wajah ke arah sentuhan dan membuka mulutnya lebar-lebar. Itulah refleks mencari puting susu sebagai tanda bayi lapar dan haus. Jika bayi kenyang, refleks rooting tidak muncul. Gerakan spontan tersebut menghilang saat bayi berusia sekitar 4 bulan.

Mengisap
Di usia kehamilan 34 minggu ke atas, janin mulai memerlihatkan refleks mengisap. Refleks mengisap terus berlanjut dilakukan oleh bayi hingga usianya 2-3 bulan. Jika langit-langit mulut bagian yang lunak disentuh dengan telunjuk, akan terjadi refleks mengisap sebagai usaha promitif bayi untuk mendapatkan makanan. Lebih dari usia 3 bulan, kemungkinan besar, bayi masih melakukan gerakan mengisap tapi tidak lagi disebut sebagai refleks.

Moro
Jika bayi diangkat dalam posisi terlentang, kemudian kepala dijatuhkan tiba-tiba dia akan mengembangkan lengan, jari, dan kaki, kemudian terjadi gerakan memeluk. Refleks ini juga terjadi saat bayi kaget mendengar suara keras. Refleks moro menetap hingga usia 4 bulan dan berangsur-angsur hilang di usia 6 bulan. 

Terkadang orangtua salah mengartikan refleks Moro sebagai kejang, tapi ada perbedaan. Refleks Moro berlangsung selama beberapa detik saja sementara kejang terjadi dalam durasi yang lebih panjang.

Genggam Palmar
Letakkan jari Anda dengan lembut di telapak tangan bayi dan rasakan genggaman kuat si mungil. Jika Anda berusaha menarik jari, dia akan menggenggam semakin kuat. Respons tersebut sudah ada sejak hari pertama bayi dilahirkan.

Merawat Skar Caesar

Tanya

“Bulan depan, saya akan menjalani operasi Caesar, tetapi saya takut jahitan operasinya menimbulkan infeksi atau meninggalkan bekas atau skar yang sulit hilang. Bagaimana cara merawatnya?“
(Trischia Vernanda, 28, hamil 32 minggu)

Jawab
Tunda Mandi 
“Luka bekas Caesar memang tidak boleh terkena air, karenanya saya memutuskan untuk tidak mandi dahulu selama beberapa waktu dan hanya menyeka tubuh dengan handuk basah. Sebelumnya, saya pernah nekat mandi, tetapi malah membuat plester jadi terbuka. Akibatnya, saya langsung ke rumah sakit untuk ganti plester, karena takut lukanya infeksi. Selain menjaga luka tetap kering, saya juga banyak mengonsumsi sayur, buah, dan protein nabati, serta menghindari makanan yang terlalu berlemak agar regenerasi sel berlangsung cepat, sehingga luka cepat mengering dan pulih. Setelah plester dibuka, saya selalu mengolesi bekas luka dengan krim ant-keloid dari dokter.“
(Tya)

Obat Cina dan Salep Anti-keloid
“Agar luka bekas operasi Caesar cepat sembuh, saya minum obat Cina. Sementara untuk mencegah infeksi, saya selalu memastikan perban kedap air yang menutup luka agar tidak rusak. Saya pun berusaha tidak menggaruknya jika terasa gatal. Setelah perban dibuka, saya tak lupa mengolesi skar dengan salep anti-keloid setiap habis mandi. Selain itu, saya memilih untuk tidak berolahraga berat sampai luka bagian dalam sembuh, minimal selama 40 hari pasca-operasi. Selama pemulihan, saya menjaga pola makan, cukup istirahat, serta memperbanyak makan sayur, buah, dan susu.”
(Lusia Aprilia Susilo, ibu dari Jonathan Christofer Harjanto, 1,5)

Kompres dengan Kasa
”Untuk menghindari luka terinfeksi, saya harus menjaga kebersihan termasuk kebersihan tangan yang merawat luka. Setiap habis mandi setelah perban dibuka, saya mengompres bekas luka dengan kasa beralkohol selama 5 menit, sebelum memakai pakaian dalam. Saya memiliki bakat alergi, karena itu saya menghindari konsumsi seafood agar bekas luka tidak terasa gatal. Selain itu, setiap pagi, saya melakukan senam ringan sekitar 10 menit supaya otot perut tidak kaku. Hasilnya, saya sembuh total dan dapat beraktivitas seperti biasa dalam 14 hari.”
(Yuliza Sidik, ibu dari Fadhlan, 10, dan Kienan, 4 bulan)

Minum Sari Jeruk
”Saya selalu mengusahakan agar luka bekas operasi kering selama 2 minggu dan tidak terkena air atau keringat. Setelah itu, saya membersihkan luka dengan kapas dan alkohol, lalu mengoleskan obat anti-keloid. Saya juga mengurangi frekuensi menggendong Si Kecil atau mengangkat barang yang terlalu berat agar luka operasi tidak terbuka lagi. Untuk mempercepat penyembuhan luka, saya minum vitamin C atau segelas sari buah jeruk setiap hari. Tidak memakai celana atau baju yang terlalu ketat ternyata juga bisa menghindari tekanan pada luka bekas operasi. Jika bekas luka terasa gatal, saya mengoleskan body lotionatau minyak telon untuk meredakannya dan tidak menggaruknya, karena akan meninggalkan bekas.”
(Ellya Widjaja, ibu dari Gwen Nathania Seevilen, 5 bulan)

Menonton Tatung di Singkawang -- home

SELAMA dua minggu, mulai Imlek hingga Cap Go Meh, kota Singkawang benar-benar menjadi Kota Tiongkok (China Town). Rumah, toko, pasar, klenteng, dan jalan-jalan dihiasi lampion-lampion merah. Meriah!

Sehari menjelang Cap Go Meh, kota Singkawang, Kalimantan Barat, mulai dipenuhi wisatawan dari luar kota dan luar negeri. Semua hotel penuh. Untuk mendapatkan kamar hotel, mereka sudah memesan jauh-jauh hari.

Bagaimana kalau kita sudah tidak kebagian kamar hotel? Jangan khawatir, sebab khusus pada Cap Go Meh, banyak rumah penduduk disewakan untukhomestay

Ada apa, sih, di Singkawang saat Cap Go Meh? Apalagi kalau bukan karena ingin melihat tatung. Pada saat Cap Go Meh, semua tatung di seluruh kota Singkawang akan keluar untuk "membersihkan" kota.

Penduduk etnis Tionghoa di Singkawang percaya, untuk menangkal gangguan roh-roh jahat yang bisa membawa sial, mereka melakukannya dengan arak-arakan tatung. Dengan atraksi-atraksi kehebatan para tatung, mereka berharap roh-roh jahat ketakutan sehinga tidak berani mengganggu penduduk.

Tradisi tatung di Singkawang, konon, sudah ada sejak 200 tahun yang lalu. Tradisi asal Tiongkok selatan ini dibawa masuk ke Singkawang oleh etnis Tionghoa yang bekerja sebagai buruh tambang emas di daerah Monterado, Kalimantan Barat.

Kata tatung dalam bahasa Tiongkok berarti orang yang dirasuki roh dewa atau roh leluhur. Jadi, orang yang kesurupan roh itulah yang disebut tatung.

Mereka percaya, roh-roh yang merasuki tatung adalah roh-roh yang baik dan memiliki kehebatan, sehingga mampu mengusir roh-roh jahat. Seperti, roh kaisar, punggawa kerajaan, panglima perang, pendeta, ahli sastra, seniman, hakim, ahli pengobatan, dan lainnya.

Di Singkawang, jumlah tatung mencapai ribuan. Pada hari Cap Go Meh, semua tatung ingin mengikuti arak-arak untuk membersihkan kota.

Sebelum mengikuti arak-arakan membersihkan kota, setiap tatung wajib mendatangi Klenteng Tengah Tri Dharma Bumi Raya untuk minta izin Dewa Bumi Raya. Waktu minta izin, biasanya dilakukan sehari sebelum Cap Go Meh.

Pada hari Cap Go Meh, saat para tatung melakukan ritual membersihkan kota, itulah saat-saat yang paling seru bagi penonton. Bagaikan panglima perang atau raja, para tatung diarak keliling kota dengan tandu. 

Mereka melakukan atraksi-atraksi ekstrim untuk menunjukkan kekuatan dan kekebalan tubuhnya. Seperti, menginjak-injak pecahan kaca, duduk di atas ujung pedang, dan lainnya.

Arak-arakan tatung kini sudah menjadi agenda wisata. Oleh karena itu, para tatung diminta tidak mengeluarkan atraksi yang mengerikan dan sadis.

Pada hari Cap Go Meh, jalan-jalan di tengah kota Singkawang sepanjang 5 kilometer yang dilewati tatung dipadati puluhan ribu orang. Beberapa ruas jalan ditutup untuk menghindari kemacetan.

Mau nonton arak-arakan tatung, tetapi tidak mau berjubel?  Tak jauh dari Klenteng Tengah Tri Dharma Bumi Raya, ada rumah makan padang. Di rumah makan ini, kamu bisa menonton arak-arakan tatung di teras lantai dua. Dijamin, deh, pemandangannya bagus. Apakah kamu ingin menonton arak-arakan tatung pada hari Cap Go Meh tahun ini?

Perkembangan Bayi Lambat, Perlukah Khawatir?
Beberapa bayi bisa mengontrol otot-ototnya lebih cepat, tetapi ada juga yang lebih lambat. Tapi itu tak berarti seorang bayi lebih pintar atau lebih terkoordinasi dibanding yang lain, lho!

Setiap bayi punya tahap perkembangan sendiri-sendiri. “Panduan perkembanganbayi memang berguna, tapi ada batasan yang luas untuk ukuran normal,” kata Becky Spritz, Ph.D., seorang psikolog klinis anak di Roger Williams University di Bristol.

Masih tetap khawatir? Inilah jawaban untuk sejumlah pertanyaan yang kerap muncul:

"Bisakah membantu bayi berkembang lebih cepat?"
“Latihan” biasanya membantu, tapi beberapa bayi hanya perlu waktu sedikit lebih lama. Mungkin dia akan lebih senang berguling untuk meraih teddy bear-nya daripada berguling karena dorongan Anda.

"Apakah bayi saya lebih lambat berkembang?"
Beberapa bayi bisa mengontrol otot-ototnya lebih cepat, tetapi ada juga yang lebih lambat. Itu tak berarti seorang bayi lebih pintar atau lebih terkoordinasi dibanding yang lain, lho!

"Apakah bayi saya bisa seperti yang lain?"
Ya. Banyak anak mencapai tahap perkembangan serupa di usia tiga tahun.

"Kapan saya harus merasa khawatir?"
Dalam banyak kasus, dokter anak Anda akan memberitahu kalau memang bayiAnda berada di bawah kurva perkembangan yang normal dan butuh tes-tes tambahan untuk memastikan kekurangannya.

Jangan Biasakan Menggendong Bayi Sebelum Tidur

Menggendong adalah hal yang biasa dilakukan oleh orangtua. Namun, para ahli memperingatkan bahwa selalu menggendong bayi sebelum tidur akan menimbulkan masalah bagi Anda. Lynne Murray, profesor psikologi perkembangan, mengungkapkan bayi yang terbiasa digendong sebelum tidur akan mencatat kapan Anda menurunkannya dan kembali merengek minta digendong. Selain itu, bayi yang terbiasa di gendong saat disusui juga menjadi lebih sulit tidur malam.

Dilansir melalui Dailymail, Profesor Murray yang sudah menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun meneliti perkembangan anak, menyarankan orangtua untuk membiarkan bayi tidur secara natural dengan menaruhnya di tempat tidur dan diselimuti. Apabila rutinitas ini dilakukan sejak awal, akan mencegah Anda begadang semalaman untuk menggendong Si Kecil.

Profesor yang juga mengarang buku The Psychology of Babies, ini menjelaskan Anda perlu menunggu bayi berusia beberapa minggu untuk mengetahi kapan ia mengantuk. Setelah itu pelajari bagaimana membuatnya nyaman dan terlelap dengan cepat, misalnya dengan menyelimutinya, mematikan lampu, membuat suasana menjadi hening, memakaikan pakaian dengan bahan tertentu, menggunakan pewangi kamar tertentu, atau menaruh boneka di sampingnya. Jadi, tanpa digendong, ia pun bisa tertidur pulas. Selain itu, membacakan cerita juga dinilai dapat membuat bayi tidur lebih cepat dan meningkatkan kekuatan otaknya.
Keluarga yang baik
dimulai dengan cinta,
dibangun dengan kasih sayang,
dan
dipelihara dengan kesetiaan.
Mario Teguh – Loving you all as always

Kewajiban Suami Pada Saat Istri Mengandung

Selama masa mengandung, istri mempunyai beban yang lebih berat daripada biasanya, dari menjaga pola makan, pola istirahat dan tidak melakukan hal-hal yang berat.
  • Selama masa mengandung, istri mempunyai beban yang lebih berat daripada biasanya, dari menjaga pola makan, pola istirahat dan tidak melakukan hal-hal yang berat. Karena dia memikirkan anak yang berada di dalam perutnya dan harus ekstra hati-hati dalam melakukan segala sesuatu agar tidak terjadi apa-apa. Anda sebagai suami harus mengerti dan memahaminya, pekerjaan berat yang setiap harinya dikerjakan oleh istri kini harus dengan ikhlas dan lapang dada dilakukan oleh suami. Tentu saja semua ini untuk menjaga kondisi kesehatan istri dan melindungi janin yang dikandung agar dapat nyaman dan rileks untuk menjalaninya. Oleh karena itu, suami yang hebat adalah suami yang memahami kondisi dan mau berbagi beban istri. Berikut kewajiban suami pada saat istri mengandung.
  • 1. Berikan rasa tenteram pada masa kehamilan

    Faktor utama yang harus dilakukan di masa istri Anda hamil adalah perasaan tenteram. Hindarkan istri Anda memikirkan suatu masalah yang rumit dan berat. Jauhkan pula dari kegalauan karena perasaan yang demikian akan menjadikan lemahnya janin yang dikandung dan risiko yang fatal adalah keguguran. Berikan rasa tenteram yang hangat dan tulus, agar istri Anda dapat tenang dan rileks menjalani masa kehamilannya.
  • 2. Hindari pekerjaan yang berat

    Faktor lain yang harus diperhatikan adalah pekerjaan yang berat saat masa kehamilan. Jangan sampai istri Anda melakukan pekerjaan yang berat jika istri anda seorang wirausaha atau bekerja di sebuah instansi perusahaan sebaiknya yang harus Anda lakukan adalah mengantar jemput dan jangan biarkan istri Anda naik angkot atau naik motor sendirian dalam melakukan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Pada saat di rumah jangan bebani pekerjaan yang berat dan membosankan, segera Anda mengambil alih pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukan istri seperti mencuci piring, menyapu, mengepel, dan lain sebagainya.
  • 3. Berikan asupan makan yang sehat

    Makanan yang sehat adalah asupan gizi yang penting bagi janin yang dikandung. Pada masa kehamilan, anjurkan mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, dan ikan laut yang banyak mengandung protein dan zat besi. Hindari makanan yang berlemak karena akan berdampak buruk pada istri dan juga janin yang dikandungnya.
  • 4. Menuruti keinginan istri/mengidam

    Banyak hal yang terkadang aneh pada masa istri Anda hamil seperti meminta sesuatu hal yang sulit didapatkan. Namun demikian Anda harus berusaha untuk mewujudkannya karena itu adalah pembawaan dari janin yang dikandung. Jangan sekali-kali meremehkan permintaan istri yang demikian karena akan berdampak buruk pada istri dan janin yang dikandung.
  • 5. Anjurkan istirahat yang cukup

    Pada masa istri mengandung istirahat yang cukup adalah faktor penting untuk kelangsungan janin yang dikandungnya. Sebagai suami, Anda harus memberikan ruang yang cukup agar istri Anda dapat menikmati istirahat dengan nyaman dan tenang. Aturlah pola tidur istri Anda dengan baik minimal 8 jam sehari, jangan tidur sampai larut malam atau terlalu lama tidur di siang hari.
  • 6. Ajak jalan-jalan santai

    Pada masa kehamilan, ada beberapa saraf atau sendi yang tegang. Oleh karena itu, ajaklah sang istri jalan-jalan santai di pagi atau sore hari. Biasakan melakukan hal ini setiap hari.
  • 7. Hindari asap rokok

    Jika Anda adalah perokok aktif sebaiknya tidak merokok di dekat istri karena asap yang dikeluarkan oleh rokok banyak mengandung zat- zat berbahaya ini akan berdampak buruk bagi istri dan juga janin yang dikandungnya. Lebih baik lagi jika Anda berhenti merokok.
  • 8. Menyiapkan sarapan

    Menyiapkan sarapan adalah tugas istri, namun pada saat istri sudah mendekati masa kehamilan dia sulit menjalankan kewajibannya. Peran Anda sekarang sebagai suami untuk menjalankannya. Bangun pagi untuk membuatkan sarapan bagi istri tercinta adalah hal yang sangat mulia saat istri mengandung.
  • 9. Menghindari percekcokan

    Beberapa istri akan mudah emosional saat mengandung. Ini wajar dikarenakan hormon yang kadang-kadang tidak stabil membuat perasaannya sensitif, peka, dan mudah marah. Anda sebagai suami harus menyadarinya dan jangan sampai ikut emosi menanggapi istri.
  • Hati-hati! Kata-kata ini Bisa Berarti Cerai

  • Ada tiga perkara, yang sungguh-sungguhnya menjadi sungguhan, dan  candanya juga menjadi sungguhan; Nikah, Talak, dan Rujuk(HR. Tirmidzi dan yg lainnya, dihasankan oleh Syeikh Albani)
    Sahabat Ummi, Rasulullah telah mengungkapkan bahwa menikah dan cerai bukanlah hal yang pantas menjadi candaan, bahkan ada kata-kata tertentu yang ketika diucapkan oleh suami, bisa berarti perceraian, sehingga kita harus berhati-hati ketika mengucapkannya. Apa sajakah kata-kata tersebut?
    1. Pergilah!
    Ulama mazhab Maliki berpendapat bahwa talak dapat jatuh dengan ucapan 'pergilah' walau tanpa niat. Karena menurut sebagian mereka kata ini bersifat tegas (berarti talak), atau kata kiasan yang sangat jelas sehingga tidak membutuhkan niat.
    2. Aku lepaskan kamu!
    Sedangkan Ibnu Qudamah dalam Kitab Al-Mughni, 7/294 berkata, "Jika seseorang berkata, 'Aku cerai kamu, atau aku pisahkan kamu, atau aku lepaskan kamu, maka talak pasti jatuh." Hal ini menunjukkan bahwa kata yang tegas bermakna talak ada tiga; Talak, pisah dan pergi dan semua turunan katanya. Ini adalah mazhab Syafi'i.
    3. Aku talak/cerai kamu!
    Sedangkan Abu Abdullah bin Hamid berpendapat bahwa kata yang tegas bermakna talak, hanya kata talak saja dan kata turunannya, tidak ada kata yang lain. Ini merupakan pendapat mazhab Abu Hanifah dan Malik. Hanya saja menurut Malik bahwa talak jatuh dengannya tanpa niat. Karena kiasan yang tampak tidak membutuhkan niat.
    Sehingga jangan sampai seorang suami main-main dengan mengatakan “Aku cerai kamu!” atau “Aku talak kamu!” kepada istrinya, karena dengan demikian walaupun niatnya hanya bercanda atau tidak sungguh-sungguh, tapi perkataan tersebut sudah berarti cerai.
    Pendapat ini beralasan bahwa kata 'pisah' dan 'lepas' sering digunakan untuk perkara selain talak, maka keduanya bukan merupakan kata yang tegas sebagaimana halnya kata-kata kiasan lainnya. 
    Namun demikian, ada satu kaidah yang sangat bermanfaat dalam masalah ucapan kata-kata talak ini. Karena dewasa ini banyak kita temukan lagu-lagu yang jika dinyanyikan oleh para suami bisa berarti talak, misalnya:
    “Kisah kita… berakhir, di Januari”
    “Kini kisah kita telah usai…”
    “Lepaskanlaah… ikatanmu, dengan aku, biar kamu senang!”
    “Pulangkan saja, aku pada ibuku atau ayahku”
    Nah, bagaimanakah kaidahnya ketika kita mengatakan hal-hal bermakna talak tersebut padahal kita tidak bermaksud benar-benar talak?
    Berikut ini tuntunan kaidah yang bisa dipergunakan:
    “Kata talak yang shorih (tegas) mengharuskan jatuhnya talak, tanpa melihat niat… Sedang kata talak yang tidak tegas, maka tidak mengharuskan jatuhnya talak, kecuali bila diniati talak dan kata-katanya bisa dimaknai sebagai talak“
    Misalnya, jika kata-katanya:
    - “Saya talak kamu”, atau “Saya cerai kamu”, maka jatuhlah talaknya, walaupun tidak diniati talak.
    - “Saya sayang kamu” atau “Buatkan kopi dong”, maka tidak jatuh talaknya, walaupun diniati talak.
    - “Saya bebaskan kamu sekarang!” atau “Sana keluar dari rumah ini!”, maka tergantung niatnya, jika diniati talak, maka jatuh talak tersebut, bila tidak diniati talak, maka tidak jatuh talaknya.

    Sahabat Ummi, jangan sampai kita bermain-main dengan perkataan yang bermakna cerai, karena jika itu terjadi, meski hanya canda pun, berarti sungguhan sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah Saw.
    Semoga info ini bermanfaat.
  • Aroma yang Disukai Bayi

  • Begitu bayi lahir, dia bia mencium bau apa saja. Bahkan penelitian membuktikan, janin di dalam rahim sudah bisa mencium bau cairan ketuban. Bayi mengenali bau ibunya dan menjalin bonding berdasarkan bau ibunya. Ada aroma yang disukai oleh bayi, yakni: 
    • Air susu ibunya, karena di usia 4 hari, bayi bisa membedakan bau air susu ibunya dari asi susu ibu lain.
    • Aroma lavender atau aroma cake yang sedang dipanggang.
    • Aroma vanilla dan pisang bisa membuat bayi tersenyum, mainan yang beraroma vanilla akan lebih sering dimainkannya.
    • Bau ibu menyusui lebih disukai bayi daripada ibu lain yang tidak menyusui.
    • Harus semerbak, bisa membuat bayi tenang dan tertidur.

    Ayah, Hadirlah untuk Anakmu di 7 Waktu Ini!

  • Dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, “Seorang ayah yang mendidik anak-anaknya adalah lebih baik daripada bersedekah sebesar 1 sa’ di jalan Allah.”
    Nabi pun mencontohkan, bahkan ketika beliau sedang disibukkan dengan urusan menghadap Allah SWT (shalat), beliau tidak menyuruh orang lain (atau kaum perempuan) untuk menjaga kedua cucunya yang masih kanak-kanak, Hasan dan Husain. Bagi Nabi, setiap waktu yang dilalui bersama kedua cucunya adalah kesempatan untuk mendidik, termasuk ketika beliau sedang shalat.
    Saat ini banyak keluarga di Indonesia yang kehilangan figur ayah. Ayah sudah berangkat kerja saat pagi buta, ketika si kecil masih tidur. Ketika ayah pulang malam hari, sering kali anak sudah tertidur.
    “Tak heran jika anak ditanya, 'Bagaimana ayahmu?', jawabnya, 'Auk, ah gelap'. Karena memang mereka hanya bertemu waktu gelap, saat dini hari dan tengah malam,” kata Bendri Jaisyurahman, salah satu penggagas Komunitas Sahabat Ayah. 
    Minimnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan membuat anak mengalami beberapa masalah psikologis. Di antaranya, anak yang rendah harga dirinya, anak laki-laki yang cenderung feminin dan anak perempuan yang cenderung tomboy, anak yang lambat dalam mengambil keputusan, serta anak yang cenderung reaktif. Termasuk juga, maraknya generasi alay.
    Lalu bagaimana idealnya peran seorang ayah dalam pendidikan anak? Menurut Bendri setidaknya ada 7 waktu yang perlu diluangkan ayah untuk anaknya.
    1. Pagi hari
    Ayah bisa memulai dengan membangunkan anak. Luangkan 5 menit untuk bermain atau mendengar cerita anak mengenai mimpinya.
    2. Siang hari
    Luangkan 5 menit saja untuk menelepon anak di siang hari. Mulailah dengan cerita ringan mengenai aktivitas ayah di kantor dan pancing anak untuk bercerita mengenai kegiatannya hari itu.
    3. Malam hari
    Sediakan waktu untuk bermain serta mendengar cerita anak mengenai aktivitasnya seharian. Beri komentar dan arahkan anak secara positif. Malam hari merupakan waktu yang efektif untuk menanamkan budi pekerti dan sikap-sikap yang baik.
    4. Liburan
    Saat hari libur, ayah bisa secara total melakukan aktivitas bersama anak. Tidak harus pergi berlibur, bisa juga dengan mencuci mobil bersama, memancing, pergi ke toko buku. Aktivitas tersebut akan menciptakan ikatan yang kuat antara ayah dan anak.
    5. Di kendaraan
    Saat mengantar anak ke sekolah atau ke tempat lain, terutama jika menggunakan mobil, tersedia kesempatan untuk ngobrol dengan buah hati. Selipkan nasihat, misalnya mengenai pentingnya berkendara dengan santun, menghormati hak orang lain, mengikuti aturan lalu lintas, dan lain-lain.
    6. Saat anak sedih
    Saat anak mengalami kesedihan, ia membutuhkan tempat untuk curhat dan menyampaikan keresahan hatinya. Jika ayah mampu hadir dalam situasi ini, anak tidak akan melabuhkan kepercayaan pada orang yang salah. Karena pahlawan bagi anak adalah mereka yang ada di dekat mereka, menghibur, mendukung dan menguatkan ketika mereka sedih dan mengalami masalah.
    7. Saat anak unjuk prestasi
    Luangkan waktu untuk hadir saat anak mengikuti lomba atau tampil di panggung. Kehadiran ayah dan ibu dalam momen itu merupakan bentuk pengakuan akan kemampuan anak. Tepuk tangan, foto, dan rekaman yang dibuat ayah atau ibu akan menjadi kenangan yang terus mereka bawa hingga besar nanti.

    Hal yang perlu diperhatikan, anak tidak hanya butuh ayah, namun juga ibu. Sebagaimana pepatah Arab, al-umm madrasatun, ibu adalah sekolah bagi anak. Maka, ayah kepala sekolahnya. Ayahlah yang bertanggung jawab agar 'sekolah' tersebut berjalan dengan baik dengan menyediakan sarana dan prasarana, mengambil peran, serta membuat instrumen evaluasi. Sedangkan ibu menjadi sumber ilmu, hikmah, dan inspirasi bagi anak dalam proses tumbuh dan berkembang.
    Jika masing-masing fungsi tersebut tidak dijalankan dengan baik, pengasuhan anak akan menjadi 'pincang'. Minimnya keterlibatan ayah, membuat anak cenderung penakut dan lambat mengambil keputusan. Sementara jika peran ibu yang hilang dalam rumah tangga, anak cenderung mengedepankan logika, tapi tidak memiliki kepekaan.

penting buat yg suka emas 24 karat kyk aku, alhamdulillah g harus ngeluarin zkat, karna yg emas murni 90% emas hanya cincin kawin ku, sisanya dr klrg suami g nyampe 90%, amannnn

butuh 24 juta utk 2 org ke jepang, utk pesawat doang, pake garuda, g transit --- pengalaman dr suamiku, kalo aku rela kok naek airasia turun osaka, 12 jutaan PP, yg penting nyampe kyoto, sayangnya belum ada dana, insya Allah

aku kuliah 2004, tuti 2014, harga kuliah gilaaa, g sebanding dg pendapatan, jd kalo mau pny anak byk mikir2, takut g bs kuliah

istri wajib tau gaji suami, setiap tahun ada SPT, total pemasukan suami ada disitu, dr situ kita bisa menselasarkan gaya hidup kita diposisi mana, plus karna aku g kerja, jd g bisa nekan2 suami misal minta rumah landed dalam setahun, minta beli ini itu, tapi jujur y, aku bersyukur, hmmmm Tuhan udh naikin statusku lebih baik, g korupsi bikin hidup lebih bermakna, g kolusi bikin hidup tenang, g nepotisme artinya g ada hutang budi

alasannya berkas yg diteken utk cpns itu ribuan, kalo misal rektor UGM wajib ttd selembar2, apa ijazah ugm ku g berlaku hny krn ttd rektor udh bentuk digital? kapan indonesia maju y kalo begini? hal yg mudah kenapa dipersulit, semoga orang yg mempersulit org lain dg Tuhan cepat disadarkan dg cara apapun, aamiin, pemerintah di daerah pusat ini begitu membingungkan

Tips Mengajarkan Antre Pada Anak

Budaya antre mungkin mulai menurun saat ini, untuk itu kita harus mulai membiasakannya pada anak sejak ia masih kecil. Tak sulit, biasakan ia melakukan hal-hal seperti ini:

1. Jangan beri perlakuan istimewa, biarkan anak ikut merasakan situasi mengantre. Misalnya saat antre di kasir atau antre di loket.

2. Ajari tata krama mengantre, misalnya tidak boleh menyerobot antrean dan mendorong-dorong. 

3. Belajar antre lewat permainan, seperti ular naga panjang. Si kecil harus ikut barisan dan berkeliling melewati terowongan, menunggu giliran untuk “ditangkap”.

4. Beri pujian spesifik, ketimbang hanya mengatakan “Bunda senang kamu mau ikut mengantre” melainkan katakan padanya, “Bunda senang kamu mengikuti barisan antrean dan tidak mendorong-dorong orang di depanmu”.


Sembelit Saat Hamil

Tanya
“Memasuki trimester 2 kehamilan, saya sering mengalami konstipasi (sembelit) dan dokter mengatakan itu hal yang wajar. Adakah tip yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang saya rasakan karena kondisi tersebut?”
(Sheila Amandina, 31, ibu dari Firsya Amanda, 3, dan sedang hamil 6 bulan)

Jawab
Olahraga Ringan
“Untuk mengatasi konstipasi, biasanya saya berolahraga ringan, seperti jalan santai di pagi hari. Cara itu cukup ampuh untuk menyamankan tubuh saya. Hal lain yang saya lakukan adalah mengonsumsi air dengan jumlah cukup, setidaknya 7-8 gelas sehari. Ingat! Jangan mengonsumsi obat sembelit tanpa resep  dokter ya, Moms, karena bisa membahayakan janin di dalam kandungan.“
(Rohayati, 24, ibu dari Aisyah Raudhatul Jannah, 1,5 bulan)

Makan Sayur-Sayuran
“Di trimester awal kehamilan, saya sering mengalami konstipasi karena susah makan dan mual. Untuk mengatasinya, saya banyak makan sayur-sayuran. Ketika perut sudah terasa nyaman, saya lanjutkan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein. Lama-kelamaan, masalah pencernaan saya teratasi dan kehamilan pun terasa lebih nyaman.”
(Evi Puspitasari, 30, ibu dari Qisthy Muhammad, 3, 5, dan sedang hamil 6 bulan)

Vitamin dari Pepaya
“Waktu hamil, saya pernah mengalami susahnya buang air besar dan rasanya memang sangat tidak nyaman. Saya mengatasinya dengan banyak makan buah, terutama pepaya. Setiap hari saya selalu makan pepaya, baik dimakan utuh maupun dibuat jus. Vitamin yang dimiliki pepaya ternyata cukup sukses mengusir konstipasi yang saya alami.”
(Evita Duwita, 31, ibu dari Rania Andavina Hamzah, 2)

Minum Susu Ibu Hamil
“Selain makan buah dan sayur untuk mengatasi konstipasi, saya juga rajin mengonsumsi susu ibu hamil yang memiliki formula untuk melancarkan pencernaan selama hamil. Di samping itu, saya sangat memerhatikan kebutuhan cairan tubuh dan memenuhinya dengan rajin minum air putih, serta berbagai jenis cairan sehat lainnya.”
(Tiwi Mulyati, 28, ibu dari Trystan Sammuel, 2 tahun 4 bulan, Gaitlynn Brielle, 7 bulan)

Persiapkan Anak Anda untuk Menjadi Seorang Pemimpin Sejati

Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
  • Jiwa kepemimpinan atau yang dalam bahasa Inggrisnya sering disebut dengan the spirit of leadership,adalah sebuah sifat yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada manusia. Tidak semua manusia memiliki sifat ini, namun kemampuan untuk memimpin dapat diajarkan kepada setiap anak sejak anak masih kecil.
    Asas kepemimpinan adalah bagian dari kemampuan softskill seseorang, pengertian softskill sendiri adalah suatu kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain dan kemampuan dalam mengatur serta mengendalikan dirinya sendiri. Kepemimpinan yang baik dan sejatigood leadership dapat terwujud jika seorang pemimpin dengan kekuasaan yang dimilikinya mampu untuk mendorong dan memberi semangat para pengikutnya untuk bisa mencapai hasil yang diinginkan, juga seorang pemimpin tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada kelompoknya atau orang lain, tapi dia harus bisa mementingkan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi.
    Untuk bisa menjadi pemimpin seseorang tidak melulu harus menduduki posisi tertinggi dalam sebuah organisasi, menjadi pemimpin juga bisa dilakukan di dalam lingkup terkecil seperti di dalam keluarga atau masyarakat. Oleh karena begitu pentingnya asas ini, adalah tanggung jawab para orang tua untuk mengajarkan kepada buah hati mereka tentang nilai-nilai kepemimpinan sedini mungkin. Supaya seorang anak kelak bisa menjadi pemimpin yang baik, maka ada beberapa hal yang perlu diajarkan kepadanya, di antaranya adalah:
  • 1. Optimisme

    Seorang pemimpin haruslah memiliki rasa optimis atau percaya diri yang tinggi, dia harus mampu melihat jauh ke depan terhadap rencana-rencana yang akan diambilnya bahwa rencana tersebut akan berhasil. Mengajarkan rasa optimis kepada seorang anak dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya adalah dengan: Memberikan pujian dan penghargaan, mengajarkannya nilai-nilai agama, memberikan teladan yang positif, menegur dan memberi solusi, mengikutsertakan dalam lomba-lomba, tidak membanding-bandikannya dengan orang lain, tidak mengejeknya di hadapan orang lain, mendukungnya untuk percaya dengan kemampuan diri sendiri, dan sebagainya.
  • 2. Integritas

    Pengertian intergritas adalah melakukan sesuatu secara konsekuen sesuai dengan apa yang telah diucapkan. Seseorang yang memiliki integritas yang baik maka dia akan dihormati, dipercaya serta disegani oleh orang lain. Melatih seorang anak agar memiliki integritas bisa dilakukan dengan cara berikut: Mengajarnya untuk selalu menepati janji yang telah dibuatnya, memberinya tanggung jawab untuk membersihkan tempat tidurnya, memberinya contoh melalui teladan-teladan Anda secara konsisten, membiasakannya dengan peraturan-peraturan dan mintalah mereka untuk mentaatinya seperti sikat gigi sebelum tidur, setelah buang air harus segera disiram, tidak pulang larut malam, dan sebagainya.
  • 3. Berani menghadapi resiko

    Latihlah anak-anak Anda untuk berani menghadapi resiko, bantulah mereka untuk berani membuat keputusan-keputusan. Mendidik anak agar berani menghadapi resiko bisa dilakukan dengan cara: Jangan terlalu over protective, dalam diskusi keluarga libatkan dia untuk menyampaikan pendapatnya, mengajarinya untuk berani mencoba hal-hal baru dan jangan memarahinya karena kegagalannya.
  • 4. Ulet

    Ulet adalah sebuah sikap gigih, tekun, kreatif, rajin, penuh semangat, pantang menyerah dan berpendirian kuat. Ajarkan anak-anak Anda agar ulet dalam segala sesuatu, karena keuletan adalah modal utama seseorang untuk menjadi sukses, seorang pemimpin yang sejati haruslah ulet dan selalu memiliki ide-ide baru dan segar sehingga mampu mencari jalan keluar dari berbagai macam persoalan yang sedang dihadapi. Mengajari anak agar ulet bisa dilakukan dengan cara:Mengajarinya keterampilan-keterampilan, memberinya tanggung jawab untuk mengerjakan sendiri tugas-tugas di dalam rumah tangga, membimbingnya agar belajar dengan tekun, memintanya untuk membantu Anda dalam membersihkan dan mendekorasi rumah, dan sebagainya.
  • 5. Berdedikasi

    Sebuah pepatah Jawa mengatakan "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani", yang mana memiliki arti bahwa seorang pemimpin harus bisa "Di depan menjadi teladan, di tengah membangun keselarasan, di belakang memberi dorongan serta arahan". Seorang pemimpin haruslah memiliki dedikasi yang baik terhadap orang-orang yang dipimpinnya, bahwa teladan-teladannya adalah baik sehingga pantas untuk ditiru serta dilaksanakan. Agar seorang anak kelak dapat memiliki dedikasi terhadap sesuatu, maka hal utama yang perlu ditanamakan kepada mereka antara lain meliputi: Kejujuran, kesetiaan, kesabaran, kemurahan hati, kemampuan untuk memandang jauh ke depan, mampu memberikan inspirasi dan kecakapan.
  • Tepat Bantu Anak yang Kecewa

    Banyak hal bisa membuat anak kecewa. Taman bermain yang tutup, es krim favorit yang sedang kosong persediaannya di supermarket langganan, teman main yang batal datang, atau kakek nenek yang tidak hadir di pesta ulang tahun. Kekecewaan bisa terasa sangat menyesakkan bagi mereka.

    Tapi ternyata, tidak baik juga kalau kita terlalu protektif melindungi mereka dari rasa kecewa.

    “Kemampuan merasakan kekecewaan, menanggungnya, lalu bangkit lagi, merupakan hal penting bagi kesehatan mental anak,” kata Donald Rosenblitt, M.D., direktur klinis Lucy Daniels Center for Early Childhood di Cary, Carolina Utara. Kekecewaan-kekecewaan kecil akan membuat anak terlatih membangun kekuatan diri. Anak jadi lebih mandiri, dan terbebas dari letupan-letupan amarah anak. Menurut Rosenblitt, kemarahan sering muncul akibat ketidakberdayaan. Jadi, jika anak mampu membantu diri sendiri, mereka akan merasa lebih baik.

    Jika Anda menahan diri untuk tidak menolong anak dan ’membiarkannya’ merasa kecewa, ia akan merasa bahwa ia dapat menghadapi kekecewaan itu. Jadi, jangan buru-buru membelikan mainan baru sebagai pengganti mainannya yang rusak.
    Langkah-langkah berikut (sesuai usia) juga akan membantu anak untuk pulih dari rasa kecewanya:

    Usia di bawah 2 Tahun
    Akui kekecewaan mereka, lalu lanjutkan kegiatan. Jangka waktu perhatian dan memori anak usia ini masih sangat terbatas. Boleh-boleh saja memakai sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya. Angkat ia dari tempatnya, dan pindahkan ke ruangan lain lalu berikan kegiatan berbeda. Baskom dan cangkir warna-warni akan segera mengalihkan perhatiannya.

    Usia 2-3 Tahun
    Berikan ungkapan yang dapat membantu mereka menjelaskan emosi yang mereka rasakan (di usia ini anak belum tentu mampu mengungkapkan perasaan). Katakanlah, “Mama tahu kamu sedih” atau “Mama tahu kamu marah”. Sementara untuk anak-anak yang usianya lebih muda, aktivitas pengganti akan mengobati luka hati. Main kejar-kejaran keliling rumah seringkali mengurangi kesedihan. Begitupun pelukan sambil membaca buku.

    Usia 4-5 Tahun
    Bercakap-cakaplah. Karena kosa kata anak di usia ini sudah mulai bertambah, beberapa anak sudah mampu mengatakan terus terang kekecewaan mereka. Pastikan Anda juga merespon sesuai sudut pandang mereka. “Kamu benar, sedih ya kalau Becky pindah.” Lalu berikan saran agar dia bisa mengatasi kesedihannya. “Tulis surat saja untuk Becky, dia pasti akan senang menerimanya.”

    Usia 6 Tahun Ke Atas
    Di usia ini anak memang sudah tidak terlalu mudah kecewa. Kalaupun sesekali itu terjadi, mereka sudah punya pemahaman yang cukup untuk mulai menempatkan segala sesuatu sesuai konteks. Apalagi jika Anda memakai humor. Jangan menentang kesedihan, tetapi berikan cara pandang baru pada anak. “Kalau ada gajah jatuh dan menimpa rumah kita sampai roboh dan kita tidak punya tempat tinggal, boleh deh, kamu menangis dan berteriak-teriak. Tapi, masa gara-gara mainan gratis kamu sampai seperti itu? 

Cara agar Orang Tua Anda Membatasi Keterlibatan Mereka dalam Pernikahan Anda

Ketika Anda menikah, Anda memulai tahap baru kehidupan Anda. Ini berarti bahwa peran orang tua Anda dalam kehidupan Anda berubah secara signifikan. Berikut adalah beberapa gagasan untuk membantu transisinya berjalan lancar.
  • Ketika Anda menikah, Anda memulai tahap baru kehidupan Anda. Ini berarti bahwa peran orang tua Anda dalam kehidupan Anda berubah secara signifikan. Berikut adalah beberapa gagasan untuk membantu transisinya berjalan lancar.
    Langkah pertama untuk memastikan orang tua Anda (dari kedua belah pihak) tidak terlalu terlibat dalam pernikahan Anda adalah mengenali bahwa ketika Anda menikahi pasangan Anda, keluarga baru terbentuk dan Anda berdua meninggalkan orang tua masing-masing. Ini bukan berarti Anda tidak mengasihi atau menghormati orang tua Anda lagi. Anda akan masih bisa berbagi kehidupan Anda dengan mereka, mungkin meminta nasihat dari mereka, tapi mereka tidak lagi menjadi orang terdekat pertama tempat Anda berpaling dan opini mereka bukan lagi yang paling berpengaruh bagi Anda.
    Baru-baru ini, saya menjadi seorang istri. Kami menghabiskan minggu terakhir bulan madu kami di Utah bagian selatan dan kami berkendara menuju rumah pertama kami di Idaho. Suami saya (William) dan saya mengendarai mobil masing-masing, saling mengikuti. Kemudian, tiba-tiba saja saya berkendara di bukit penuh semak belukar. Saya masih takut mengakuinya, tapi saya tertidur di belakang kemudi dan mobil saya ke luar jalur. Ketika mobil saya berhenti, saya melihat ke sekeliling saya. William pasti telah berbelok dan tidak ada mobil lain. Saya gemetar sambil mencari daftar kontak di telepon genggam saya. Saya harus menelepon rumah. Ayah saya akan tahu apa yang harus dilakukan dengan mobil ini dan ibu akan menangis bersama saya selama beberapa menit sampai rasa kaget saya hilang. Kemudian saya terhenti. Saya sudah menikah. Nasihat yang saya dengar sebelumnya tiba-tiba menjadi sangat berguna. Dalam momen seperti ini, saya perlu berpaling kepada suami saya. Saya mengambil napas dalam-dalam, berusaha terdengar berani dan meneleponnya.
    Itu mungkin hanya kejadian kecil, dan tentunya tidak akan merusak pernikahan saya jika saya memilih untuk menelepon orang tua saya terlebih dahulu. Tapi bagi saya, itu jelas terasa seolah-olah saya memulai bab baru dalam kehidupan saya dan saya akan bersandar pada suami saya. Belajarlah untuk berpaling kepada satu sama lain, percaya satu sama lain dan membuat keputusan bersama.
  • Berhati-hatilah berbicara kepada orang tua Anda

    Anda perlu sangat berhati-hati ketika berbagi dengan orang tua Anda tentang bagaimana pasangan Anda mengecewakan atau menyakiti Anda. Orang tua Anda akan sulit memaafkan pasangan Anda. Anda adalah putra atau putri mereka, jadi mereka akan secara alami berusaha melindungi Anda. Orang tua Anda terlatih untuk melakukannya selama bertahun-tahun.
  • Bantulah orang tua memahami peran baru mereka

    Jika orang tua Anda tampaknya tidak memahami peran mereka dalam hubungan baru ini, duduklah bersama mereka dan bahaslah batasan-batasan baru. Anda dapat belajar hal-hal yang memicu orang tua Anda untuk melibatkan diri. Ini mungkin berarti Anda tidak dapat membahas masalah keuangan atau cara membesarkan anak-anak dengan orang tua Anda. Beberapa pakar menyarankan agar pasangan suami-istri baru pindah jauh dari orang tua mereka untuk mendapatkan jarak yang diperlukan untuk membangun unit keluarga mereka sendiri. Bersedialah untuk bekerjasama dengan pasangan dan orang tua Anda untuk memperkuat hubungan Anda dengan mereka. Ini bukan sekadar tentang jarak antara rumah Anda dengan rumah mereka, melainkan jarak antara pemahaman Anda dengan pemahaman mereka.
  • Gumoh & Reflux Pada Bayi

  • Dijawab oleh: Dr. Triana Darmayanti A, Sp.A (Dokter Spesialis Anak di RS Jakarta)

    T: Setiap kali disendawakan, bayi saya yang berusia 7 bulan selalu muntah. Apakah itu normal dan apa penyebabnya?

    J: Gumoh atau keluarnya sedikit susu setelah bayi minum merupakan sesuatu yang normal. Penyebabnya antara lain karena ia kekenyangan atau mungkin menelan terlalu banyak udara. Jika Si Kecil menggunakan botol susu (meski penggunaan botol susu tidak dianjurkan), jangan biarkan ia tetap meminum dari botol yang hampir kosong. Ini agar di lambung Si Kecil tidak terlalu banyak udara. Bila bayi Anda sejak awal memang sering muntah dan jumlahnya banyak, kemungkinan ia mengalami gangguan saluran cerna yang disebut Reflux Gastro Esophagea (RGE). RGE terjadi karena organ dan saluran katup antara kerongkongan dan lambung belum berfungsi sempurna. Gangguan ini biasanya mereda setelah usia bayi 6 bulan. Kalau pertumbuhan Si Kecil mengalami kemunduran yang signifikan, berkonsultasilah ke dokter anak. 

aku ini bodoh dalam hal agama, tapi aku tetap takut jika kartun Muhammad saw 100 tahun dari sekarang akan dianggap barang SUCI, sehingga yg disembah bukan Tuhan, tp gambar itu, nanti akhirny akan byk perang memperebutkan sesuatu yg dianggap suci tsb, akhirny murtad dan perang g jelas, itulah mengapa aku berdoa pemerintah prancis dapat mengatur rakyatnya, intervensi lah,toh ini menyangkut sara, yg bisa meledakkan toleransi dunia, tapi tetep pada akhirny aku berserah, Tuhan tahu yang terbaik

kebebasan pendapat yang kebablasan, jika charlie hebdo tidak punya Tuhan karna kebebasan dalam berpendapat tidak apa2, tapi misal ibu yg melahirkan dia diLECEHKAN, apakah dia tidak akan membalas?? org lain bisa melecehkan ibunya dengan kata2 berdasar asas kebebasan berpendapat looo....semoga hal yg dia lakukan balik kembali padanya, aamiin

Penyebab Depresi Pasca Persalinan

Depresi pasca-persalinan dialami seorang ibu paling lambat 8 minggu setelah melahirkan dan dalam kasus yang lebih parah, bisa berlanjut hingga tahunan. Wanita yang menderita depresi jenis ini mempunyai kesulitan untuk menjalin ikatan batin dengan sang buah hati yang baru dilahirkan. Sehingga, ia membutuhkan terapi pengobatan dari ahli kejiwaan atau psikiater dan dukungan orang-orang terdekat.

Pada tingkatan lebih lanjut, depresi pasca-persalinan ini dapat menyebabkan timbulnya halusinasi dan delusi bagi penderitanya. Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang ibu menderita depresi pasca-persalinan.

1.Pernah mengalami depresi sebelum atau sejak hamil dan terus berlanjut setelah melahirkan, penurunan rasa percaya diri secara drastis, dan stres karena merasa tidak bisa mengurus anak.

2.Kecemasan berlebihan sebelum melahirkan, kurangnya dukungan sosial dari keluarga atau teman dan hubungan atau kondisi rumah tangga yang kurang harmonis.

3.Depresi pasca-persalinan juga bisa disebabkan pula oleh faktor keturunan, masalah sosial ekonomi, kehamilan yang tidak diinginkan atau atau tidak memiliki pasangan karena ditinggal mati atau bercerai.

4.Perubahan hormon saat hamil juga dapat menyebabkan Anda menderita depresi pasca-persalinan. Namun, kemungkinan ini kecil sekali dibandingkan dengan kemungkinan terjadinya baby blues.

5.Wanita dengan gangguan sindrom premenstruasi yang berat juga berisiko mengalami depresi pasca-persalinan.


Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu,
maka janganlah sampai engkau menelantarkan mereka karena kerja kerasmu.
Mario Teguh

Fakta Tubuh Newborn

Dari pertama kali Anda melihat Si Kecil, Anda pasti akan jatuh hati dan enggan berpisah darinya. Selama 6 minggu setelah ia dilahirkan, Anda akan menemukan banyak fakta-fakta menarik seputar dirinya. Dilansir melalui M&B AU, berikut adalah fakta anggota tubuh Si Kecil.

1.Bayi lahir dengan posisi tangan yang mengepal, jadi jika Anda menaruh jari Anda di telapak tangannya, ia akan secara refleks menggenggamnya. Tangannya mungkin akan terlihat biru akibat sirkulasi darah yang masih sangat muda, dan itu adalah hal yang lumrah. Akan tetapi  bila bibir atau lidahnya berwarna kebiruan, segeralah memeriksakan Si Kecil ke dokter.

2.Kaki newborn sudah cukup kuat dan sangat fleksibel sejak awal kelahirannya. Kalau Anda memposisikan dirinya berdiri, secara refleks ia akan menendang-nendang seolah sedang berjalan. Jari-jari kakinya juga secara refleks dapat menekuk ke arah bawah saat Anda menekan bagian sisi kakinya. Begitupun ketika Anda membelai kakinya, ia akan refleks menekuk jempolnya ke arah atas.

3.Saat lahir mata newborn berukuran 2 per 3 dari ukuran mata orang dewasa dan ia dapat melihat objek yang berjarak 20-30 sentimeter di depannya. Matanya akan terlihat sedikit bengkak, namun ini tidak perlu dikhawatirkan dan sama sekali tidak mengganggu pandangannya.

4. Telinga newborn adalah miniatur dari telinga orang dewasa. Beberapa bagian dalam telinganya masih sangat muda sehingga sangat sulit menentukan apakah ia sudah bisa mendengar sampai usia 1 bulan. Kebanyakan bayi akan berhenti bergerak lalu membelalakkan matanya saat mendengar suara yang dianggapnya menarik.

15 Bad Habits of Unhappy Moms

It’s saying “no” to a few things so you have the wherewithal to say “yes” to the important ones. It’s self-care and pursuing your passions. It’s understanding that your dreams are worthy of dreaming but realizing that it’s okay if they change. Because you’ll change. I’m not always the warm bubbly person I appear to be. Sometimes I’m antisocial and irritable and impatient. Some days I wonder if happiness is meant for others and not for me. But in those moments I realize that I’m looking outward for fulfillment when I need to look within and up. As I’ve grown I’ve realized that there are things that I do or have done in the past that hinder(ed) me in my journey. Things that can make it feel tedious and tiresome rather than the gift that it should be. Things like:
1. Chasing perfection. Why do I insist on tackling Martha Stewart projects when I’m no Martha? Because they are fun. Or at least they could be if I just let go of the fact that experiencing joy in the process is more important than having a perfect ending.
2. Looking for things (and sometimes people) to fulfill me. When my family and I downsized we had to let go of a lot of material items I was rather fond of. There was no room at our new place. During that time I realized that I spent so much time focused on taking care of and preserving things, things that I ultimately couldn’t take with me. Wow, I’ve grown so much, I thought. But last weekend I didn’t want to go out because I didn’t have anything to wear and at times I still struggle with my appearance. At that moment I thought,” If I just had the right outfit…” Still, I know it’s so much more than that. A pretty outfit can’t cover up an inside that is laden with self-consciousness and doubt.
3. Comparing. The comparison trap gets me every time. Here’s the thing: if I spend all my time comparing my grass to my neighbor’s, mine is going to wither. I’ve wasted so much time wondering what someone else is doing right and I’m doing wrong. You will never be happy if you spend your time fixated on someone else’s journey rather than your own.
4. Unreasonable expectations. Placing unreasonable expectations on myself and people has often turned me into a grump. Recently someone told me something that resonated with me deeply. They said: “When I want my child (who tends to like to be silly) to act different I get frustrated or upset with their behavior. But when I realize that this is who he is I can laugh about it and have fun with him.” How often have we made the mistake of wanting the people we love to be someone else (a preconceived notion) rather than accepting them exactly for who they are at this moment? How much more could we enjoy our spouses or our kids if we stopped trying to get them to be different and just loved and enjoyed them for who they are right now?
5. Saying “yes” too often. As I previously mentioned, it’s important to say “no.” When I fill my days with “yes” after “yes” I find I have little energy for my family or myself. When I overpack my plate, I tend to feel tired and irritable. Saying “no” frees you to be able to say yes to the things that are meaningful to you.
6. Not honoring my truth/ignoring my gut. ”Trusting yourself means living out what you already know to be true.” - Cheryl Strayed. Ever try to convince yourself something is right when it isn’t? Just because something was right for you at one time in your life doesn’t mean it will always be right. When I allow fear to creep in (I’ll never find anything better, I’ll never have this opportunity again, I’m going to blow this…) I feel defeated long before the battle has begun. I feel tired and hopeless long before I’ve taken the first step. Honoring your truth isn’t always easy but it’s always worth it.
7. Holding on. I struggle with letting go of things: ideas, expectations and people. And some of the things and people I hold onto so tightly are counterproductive to my journey. I’ve been learning to invest my time and energy in the places and people where there will be the greatest return. Rather than feeling depleted I want to feel encouraged, uplifted and inspired. Knowing where to place your energy and time (because our time is valuable) is crucial.
8. Letting my faith dwindle. My faith is what sustains me and when I don’t take the time to strengthen and cultivate my relationship with God, my joy fades. It fades because I start looking for it to come from places that it can’t: money, people and material possessions aren’t the source of my joy.
9. Not extending forgiveness. Forgiveness is powerful. When you forgive others it frees your heart in ways you couldn’t imagine. And when you are the recipient of true forgiveness it humbles you and reminds you of the importance of compassion. Harboring anger is counterproductive to one’s happiness. In my quest to be more forgiving of others, I also realized that I need to be more forgiving of myself.
10. Neglecting myself. Self-care is important. I know this. And yet why don’t I engage in it? I feel good when I am eating right and active. When I take time away to cultivate my interests. An eyebrow wax does wonders for my face and soul. And as much as I enjoy getting things for my children it’s ok to treat myself from time to time. But I often find an excuse, a reason why I can wait and nothing and no one else can. But the thing is, when we take care of ourselves we can also take better care of our families too.
More from YourTango: Dear Stay-At-Home Moms: Shut Up!
11. Feeling guilty. ”I feel bad.” Once upon a time that could have been my mission statement. I struggle with guilt. I don’t want to disappoint people or make them feel bad (I forget that we are all responsible for how we respond to things). I feel bad for my past choices and fear they will wreck the future. I feel bad when I tell someone “no” because I don’t want to let them down. I feel bad going someplace without my children or for not getting everyone a Christmas gift this year. And do I ever, need to stop feeling bad. I have to remember that my best is enough and it’s all I can do. I have to stop giving other people or situations so much power over me and I have to change the way I respond to them.
12. Trying to fix people. I used to be a fixer. It distracted me from my own issues. In the end I was never better for my efforts. I always lost a part of myself in trying to fix another person. I can be there for people as best I can. But I can’t be their savior. Perhaps I can do something but I can’t do it all.
13. Failing to take responsibility for my happiness. I am responsible for my happiness. Not my husband and not my children. I don’t ever want them to bear upon their shoulders the weight of trying to make or keep me happy.
14. Not acknowledging my limits. We all have limits and need to honor them.
15. Not having boundaries. Have them. They aren’t mean or unjust. They are absolutely necessary.
These things can make anyone unhappy but as a parent I’ve realized how critical my happiness is. I’m no longer on a journey all by myself and as a result I feel even more challenged to find joy in it. My happiness plays a role in my daughters’ childhood and in my marriage. My happiness matters for them and also, for me.
Kolik adalah kondisi ketika bayi kita menangis berlebihan dan tangisannya tak dapat dihentikan dengan sekedar menghiburnya. Simak cara mengatasi bayi kolik, di sini.
Tanda Bayi Kolik
Menurut Prof. Dr. Muhammad Jufrie, PhD., SpA(K)., menangis adalah hal yang lumrah dilakukan bayi karena tangisan adalah komunikasi lisan pertama bayi. Kemudian, menangis adalah sebuah pesan normal yang menunjukkan adanya urgensi pada Si Kecil misalnya karena ia sakit atau lapar. Namun, ketika ia menangis berlebihan, kita perlu waspada bahwa hal tersebut adalah kolik.
“Tanda yang khas pada bayi kolik adalah periode menangis biasanya terjadi pada malam hari. Kemudian, ia menangis tanpa alasan yang jelas. Si Kecil juga menarik kakinya ke atas perut dengan wajah memerah, tangan mengepal, kening berkerut, dan tangisannya bernada tinggi. Jika anak kita seperti itu, berarti ia kolik,” ujar Prof. Jufrie saat ditemui di acara IDAI dan Nutricia beberapa waktu lalu. Sebagai ibu, kita tahu jika anak kita lapar, nyeri, atau perih karena ruam popok dan lainnya. Bila tak terdapat tanda-tanda itu, bisa dipastikan Si Kecil mengalami kolik.
Cara Mengatasi Bayi Kolik
Biasanya, bayi kolik karena sistem pencernaannya yang kurang baik, karena itu ada beberapa hal yang bisa kita lakukan ketika Si Kecil mengalami kolik:
- Gendong Si Kecil dengan posisi kepala tegak lalu dekap dan usap punggungnya agar ia lebih nyaman.
- Mandikan ia dengan air hangat kemudian setelah selesai, tengkurapkan ia sambil elus punggungnya. Setelah itu, berikan ia selimut hangat dan tidurkan.
- Pijat perutnya lembut-lembut agar perutnya terasa enak dan mengurangi rasa sakit.
- Gerakkan kaki Si Kecil dengan gerakan mengayuh sepeda atau ayunkan dia dengan pelan. Kemudian, mainkanlah dia sebuah lagu yang lembut agar ia merasa tenang.
- Saat anak kolik dan menangis terus-menerus, jangan serta-merta memberikannya ASI atau susu formula karena susu bisa saja membuat perutnya tambah nyeri. Berikanlah ia susu ketika memang sudah waktunya ia harus makan atau lapar, berikan hingga mereka kenyang. 

‪#‎SiapaYangLebihMatre‬,Laki atau Wanita? Kalo wanita itu akan ngasi brosur rumah, angsuran 15 tahun, blab la bla, kalo wanita itu mendorong pria utk pny rumah, artinya merencanakan kehidupan, karna laki harus mengupayakan punya rumah…………..kalo cowo bilang g ngerti kapan pny rumah, artinya yg cowo takut, matre negative………………..nonton sendiri dehhh, bagussss dan makjlebbbb, cowo yg korupsi karna takut g bisa ncukupi keluarga artinya dia MATREEEEE dan takut sukses........Ya robbi lindungi keluarga kami dari uang haram, aamiin

Berapa Anak yang Anda Inginkan?

Apakah Anda masih lajang atau termasuk pengantin baru yang masih dalam tahap merencanakan berapa anak yang ingin Anda miliki? Apa yang sebaiknya menjadi pedoman berapa anak yang Anda inginkan?
  • Belum lama ini saya membaca berita tentang sutradara kaliber dunia dari Cina Zhang Zi Mou yang harus membayar denda besar kepada pemerintahnya karena dia mempunyai 3 anak. Astaga, saya pikir berapa yang harus dibayar teman saya yang punya anak 11, untung dia tidak tinggal di Cina. Di Indonesia kita juga dianjurkan untuk mempunyai 2 anak saja, walau tidak diancam denda. Apakah Anda masih lajang atau termasuk pengantin baru yang masih dalam tahap merencanakan besarnya keluarga Anda? Apa yang sebaiknya menjadi pedoman berapa anak yang Anda inginkan? Di bawah ini ada beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum Anda mengambil keputusan.
  • Anjuran pemerintah

    Pemerintah kita secara bijaksana menganjurkan 2 anak saja cukup karena populasi di Indonesia dianggap sudah padat. Jumlah penduduknya hampir sama dengan Amerika Serikat yang memiliki lahan sekitar 5 kali lebih luas dari negeri kita. Banyak orang yang mengikuti anjuran ini dan menjalankan keluarga berencana.
  • Keuangan

    Dengan makin meningkatnya inflasi dan biaya hidup kita patut mempertimbangkan apakah kita akan mampu membiayai 5 anak ke perguruan tinggi. Bila Anda mempunyai kedudukan yang baik dan keuangan yang lebih dari cukup, tidak ada salahnya Anda mempunyai anak lebih dari dua orang.
  • Kesehatan

    Banyak wanita yang tidak beruntung memiliki kesehatan cukup baik untuk hamil dan melahirkan anak. Ada yang setiap hamil keguguran, ada pula yang terancam nyawanya jika hamil atau melahirkan. Atau karena penyakit yang diidap kedua pasangan, seperti kencing manis, gangguan jiwa, dll, memiliki anak berarti mengambil resiko menurunkan penyakit itu. Karena alasan-alasan inilah mereka dianjurkan untuk tidak memiliki anak (kecuali dengan cara memungut tentunya). Dokter kandungan sering kali memainkan peran penting dalam menentukan berapa anak yang ingin kita miliki. Ketika saya mengandung anak saya yang kedua dokter saya mengatakan bahwa anak saya akan lahir di tahun macan menurut penanggalan Cina, bila anak itu perempuan biasanya akan mempunyai watak yang keras. Katanya mungkin lebih baik anak lelaki lagi (dia juga yang melahirkan anak pertama saya) dan lain kali barulah anak perempuan. Dokter ini sendiri memiliki 5 anak, 4 perempuan dan terakhir baru lelaki. Tetapi sebelum anak saya lahir, oleh pemerintah dia dikirim ke luar negeri untuk tugas belajar. Dokter kandungan saya yang kedua menganjurkan agar saya cukup mempunyai dua anak saja menilik umur saya, katanya secara psikologi kurang menguntungkan. Saya menyesal mendengarkan nasihatnya karena sebetulnya saya ingin memiliki 4 anak. Coba kalau saya tidak mengikuti anjurannya, mungkin anak ketiga atau keempat saya jenius atau milyarwan (harapan seorang ibu). Namun saya tetap merasa beruntung memiliki kedua anak saya, coba kalau saya tinggal di Cina mungkin saya tidak akan mempunyai dua anak.
  • Agama

    Ada agama yang mengajarkan bahwa roh manusia sudah ada sebelum dia dilahirkan, karena itu mempunyai anak berarti menolong menyediakan tubuh jasmani bagi roh itu. Kebanyakan pengikut agama ini memiliki banyak anak, bahkan lebih dari 10.
  • Kemauan sendiri

    Ada orang yang karena keinginan sendiri memutuskan untuk tidak mempunyai anak. Ada yang menganggap dunia ini makin tua, makin banyak masalah, kalau punya anak kasihan anaknya.
    Sesudah membaca semua ini, tidak peduli apa pun alasannya, semuanya terserah kepada Anda dan pasangan Anda sendiri, berapa pun anak yang ingin Anda miliki, kecuali Anda tinggal di Cina dan tidak mempunyai uang sebanyak Zhang Zi Mou untuk membayar denda.

















smile emoticon



No comments:

Post a Comment