Bagi ibu baru, rasa kagok atau grogi ketika mengurus si kecil pertama
kali merupakan hal yang wajar. Salah satunya yaitu ketika ibu harus
merawat tali pusar si kecil. Lantas, sebenarnya bagaimana cara tepat
merawat tali pusar bayi yang baru lahir?
Pada dasarnya, tali
pusar merupakan bagian terpenting untuk mentransfer makanan dari ibu
kepada bayi saat berada di kandungan. Setelah bayi lahir pun, tali pusar
tidak bisa langsung terlepas, demikian dikatakan dr Daulika Yusna SpA
dari RSAB Harapan Kita.
"Karena itulah perlu waktu hingga
mengering agar tali pusarnya bisa terlepas dengan sendirinya. Nah, untuk
merawat tali pusar direkomendasikan perawatan terbuka yang tidak
memakai kasa, obat, maupun alkohol," kata dr Daulika di sela-sela
seminar 'Mengenali Masalah Selama Hamil dan Perawatan Bayi Baru Lahir'
di RSAB Harapan Kita, Sabtu (6/12/2014).
"Jadi dibiarkan begitu
saja karena ternyata terbukti bahwa tanpa ditutup, tanpa diberi alkohol
justru tali pusarnya akan lebih cepat kering, sehingga risiko terjadinya
infeksi akan lebih kecil," lanjut dr Daulika.
Meski demikian, dr
Daulika mengingatkan bahwa bisa saja terjadi infeksi pada tali pusar.
Beberapa tanda-tanda infeksi pada tali pusar di antaranya timbulnya
merah-merah di sekitar tali pusar atau tali pusar yang justru bernanah.
"Kalau
infeksi anaknya bisa demam, jika sudah ada gejala-gejala infeksi, anak
harus segera dibawa ke rumah sakit dan menemui dokter," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment